INTERPRETASI KATA HIKMAH DALAM AL-QURAN MENURUT JAMAL AL-BANNA

MUHAMMAD SAIFULLAH, NIM. 13530126 (2017) INTERPRETASI KATA HIKMAH DALAM AL-QURAN MENURUT JAMAL AL-BANNA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (INTERPRETASI KATA HIKMAH DALAM AL-QURAN MENURUT JAMAL AL-BANNA)
13530126_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (INTERPRETASI KATA HIKMAH DALAM AL-QURAN MENURUT JAMAL AL-BANNA)
13530126_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini mencoba untuk menggali apa maksud utama dari penafsiran hikmah Jamal al-Banna. Hal itu berlandaskan asumsi bahwa pada konstruksi interpretasinya Jamal tampak menempatkan hikmah pada dua ranah yang berbeda. Satu diposisikan sebagai penyempurna qiyas yang berada di wilayah ushul al-fiqh dan satunya lagi sebagai sumber ketiga sistematika pengetahuan baru Islam. Sampai di sini, penulis merasa penting untuk menggali lebih dalam apa yang sebenarnya diinginkan Jamal dengan konstruksi penafsiran hikmah-nya tersebut? Dalam redaksi penafsiran hikmah-nya, Jamal tampak tidak suka memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai relasi antara interpretasi hikmah, qiyas, dan al-manz{umah al-jadidah li al-ma’rifah al-Islamiyyah, sistematika baru pengetahuan Islam (epistemologi Islam). Ia hanya menjelaskan secara umum bahwa h}ikmah adalah seperangkat peradaban, seni, budaya, bahasa, teori, dan sejenisnya dari segala ruang dan waktu. Mendapati itu, penulis tergugah untuk meminjam teori analisis wacana kritis Van Dijk guna menyelami apa sejatinya yang menjadi impian Jamal dalam hal ini. Teori ini mengandaikan siapa saja untuk tidak sekedar berhenti pada teks—yang dalam ihwal ini, teks tafsir—tetapi juga apa yang bersemayam di balik teks. Oleh karenanya, cukuplah beralasan mengapa analisis wacana kritis yang menjadi pilihan dalam penelitian ini: sebab untuk mendapatkan benang merah dari gaya penafsiran Jamal tersebut, tidak cukup jika hanya mengandalkan teks tertulis. Secara bersamaan juga, sebagai pendukung sekaligus pijakan, penulis merasa penting untuk menggenggam rancang bangun tafsir Jamal terlebih dulu—yang oleh karenanya, penulis memakai kerangka epistemologi sebagai tambahan. Alhasil, dengan mempertimbangkan setiap diksi, struktur paragraf, redaksi tema, kajian interteks, dan sebagainya, penulis sampai pada titik simpul bahwa secara prinsip Jamal tidak membedakan antara fiqh dan pengetahuan Islam serta ushul fiqh dan sistematika pengetahuan Islam. Ini menjadi mungkin lantaran, Jamal memiliki konsep fiqh sekaligus ushul fiqh tersendiri. Lebih jauh, jika dilihat dari jendela epistemologi, rupanya sistematika ini merupakan tawaran “epistemologi Islam” baru versi Jamal al-Banna yang dibentuk, salah satunya, lewat interpretasi h}ikmah dalam al-Quran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Ahmad Baidowi, M.Si.
Uncontrolled Keywords: HIKMAH, AL-QURAN, JAMAL AL-BANNA
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 12 Apr 2017 09:01
Last Modified: 12 Apr 2017 09:01
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25041

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum