KATA YAHUDI DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK)

Nayyirotul Laili Assururiyah, NIM. 13531178 (2017) KATA YAHUDI DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KATA YAHUDI DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK))
13531178_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KATA YAHUDI DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK))
13531178_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Dalam masyarakat umum, khususnya Muslim, istilah Yahudi selalu lekat dengan stigma negatif di benak masing-masing orang. Tentang invasi militernya ke daerah Palestina dengan menghalalkan segala cara, termasuk membunuh perempuan, anak-anak, dan orang yang sudah tua. Selain itu, agama Yahudi juga selalu dikaitkan dengan Bani Israil, yang merupakan bangsa pembentuk agama Yahudi hingga agama tersebut bisa hadir di tengah-tengah dunia saat ini. Apakah al-Qur’ān menanggapi persepsi-persepsi tersebut dengan sanggahan atau malah mengamini? Dalam al-Qur’ān, kata Yahudi dalam Bahasa Indonesia diwakili oleh tiga kata, yaitu hādu, hūdan, dan yahūd. Masing-masing kata mempunyai ciri khas dan konteks tertentu yang mendasari munculnya kata tersebut dalam suatu ayat. Oleh karenanya, penulis tertarik untuk mengetahui perbedaan makna dari masing-masing kata yang masih satu term tersebut (baca: Yahudi) dan menggali informasi yang melingkupi konteks ayat. Dalam upaya menjawabnya, penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis melalui pendekatan semantik terbatas, yang bertujuan untuk menjelaskan makna kata Yahudi berdasarkan pada asal kata dan ayat-ayat dari masing-masing kata Yahudi, serta pendapat para ulama mengenai kata Yahudi. Asal kata Yahudi ada dua, yaitu kembali/taubat dan Yahudza bin Ya’kub. Adapun penyebutan kata Yahudi dalam al-Qur’ān terulang sebanyak dua puluh dua kali dalam dua puluh satu ayat yang terdapat pada sembilan surat. Dengan perincian kata hādu terulang sebanyak sepuluh kali, kemudian kata hūdan terulang sebanyak tiga kali, dan yang terakhir kata yahūd terulang sebanyak sembilan kali. Adapun hasil dari penelitian ini adalah semua ayat yang memuat kata Yahudi dalam al- Qur’ān pasti negatif, yaitu tentang pengelompokkan golongan yang belum beriman kepada Allah, merubah isi Taurat, pengharaman makanan, klaim agama yang diberi petunjuk, klaim anak dan kekasih Allah, klaim masuk surga, ajakan masuk agama Yahudi, klaim agama nenek moyang, mengejek agama lain tak punya pegangan, larangan Muslim berkawan dekat dengan mereka, tuduhan bahwa Allah pelit, dan orang Yahudi adalah musuh Muslim. Perbedaan dari masing-masing kata adalah kata hādu menggambarkan sekelompok orang yang menganut agama Yahudi tetapi belum sepenuhnya. Sedangkan kata hūdan mendefinisikan keadaan seseorang yang mendalami agama Yahudi dengan sungguh-sungguh. Berbeda dengan kedua kata sebelumnya yang masih berhubungan dengan Allah dan ajaran-Nya, kata yahūd mendeskripsikan orang yang memiliki banyak sifat buruk dan bukan lagi masuk dalam golongan orang yang beragama. Dalam skala keburukan, hādu adalah yang paling rendah tingkatnya, kemudian di atasnya ada hūdan, dan yang teratas tidak lain adalah yahud.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Muhammad Yusron, M.A.
Uncontrolled Keywords: Yahudi, stigma negatif, Bani Israil
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 12 Apr 2017 10:33
Last Modified: 12 Apr 2017 10:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25062

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum