PENJATUHAN TALAK DALAM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TERHADAP CERAI GUGAT(STUDI PUTUSAN DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI)

Ahmad Bahauddin. AM, NIM. 1420311033 (2017) PENJATUHAN TALAK DALAM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TERHADAP CERAI GUGAT(STUDI PUTUSAN DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (PENJATUHAN TALAK DALAM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TERHADAP CERAI GUGAT(STUDI PUTUSAN DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI))
1420311033_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PENJATUHAN TALAK DALAM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TERHADAP CERAI GUGAT(STUDI PUTUSAN DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI))
1420311033_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Temuan yang di dapat dari penelitian ini adalah: Pertama, Pertimbangan dan dasar hukum hakim yang digunakan ketika menjatuhkan talak bain sughra ketika perselisihan dan pertengkaran adalah UU No. 1 Tahun 1974, PP No. 9 Tahun 1975 pasal 19 huruf f, Kompilasi Hukum Islam pasal 116 huruf f dan kitab fiqh klasik, sedangkan jika suami meninggalkan selama 2 tahun maka pasal yang digunakan pasal 19 huruf b. Sedangkan ketika menjatuhkan talak satu khul‟i menggunakan UU No. 1 Tahun 1974, UU No. 7 Tahun 1989 pasal 89, PP No. 9 Tahun 1975 pasal 19 huruf b, Kompilasi Hukum Islam pasal 116 huruf b dan g, dan dalil-dalil di dalam kitab fiqh. Disebabkan adanya pelanggaran taklik talak dari suami kepada. Pada akad nikah suami mengucapkan sighat talak, jika dilanggar maka jatuh Talak Satu Khul‟i. Kedua, konsep cerai gugat di Indonesia Berdasarkan penjelasan pada pasal 132 ayat (1) KHI, di Indonesia dapat terjadi perceraian tanpa tebusan atas kehendak pihak , yang selanjutnya disebut dengan "cerai gugat", serta penggunaan saksi berbeda dalam kasus cerai gugat sesuai dengan alasan yang diajukan. Dalam konsep cerai gugat (khuluk) dalam fiqh klasik, cara seperti ini tidak dikenal. Jika perceraian itu atas kehendak semata, maka yang terjadi adalah khuluk, yaitu suami menjatuhkan talak satu kepada nya dengan menerima tebusan (iwadh). begitu juga terhadap saksi yang digunakan, dalam fiqh klasik tidak dibedakan penggunaannya. Dengan berbagai macam karakteristik cerai gugat yang ada di Indonesia dapat menjadikan gambaran bahwasanya di Indonesia dalam membuat hukum khususnya terhadap cerai gugat lebih melihat kemaslahatan dan keadilan bagi kaum wanita gender equality. Kata kunci: Putusan Pengadilan Agama, Cerai Gugat, Wonosari

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Drs. H. Ratno Lukito, M.A, DCL.,
Uncontrolled Keywords: Putusan Pengadilan Agama, Cerai Gugat, Wonosari
Subjects: Hukum Islam
Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 21 Apr 2017 14:08
Last Modified: 21 Apr 2017 14:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25133

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum