POSISI INTUISI DALAM METAFISIKA MUHAMMAD IQBAL

Ach. Khozin, NIM. 10510014 (2017) POSISI INTUISI DALAM METAFISIKA MUHAMMAD IQBAL. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (POSISI INTUISI DALAM METAFISIKA MUHAMMAD IQBAL)
10510014_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (POSISI INTUISI DALAM METAFISIKA MUHAMMAD IQBAL)
10510014_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (894kB)

Abstract

Sebagai kajian yang sangat inti dalam filsafat, wawasan dan persoalan metafisika memang mengalami pasang surut. Sampai sebelum masuknya zaman modern, metafisika merupakan wilayah paling inti dalam belantara kefilsafatan. Namun demikian, di era modern, para filosof mulai mempertanyakan keabsahan dan kemungkinan akan adanya pengetahuan metafisika. Lahirnya aliran positivisme dan empirisisme semakin mengukuhkan bahwa metafisika tidak lebih hanya sebatas angan-angan para filosof terdahulu yang tidak memiliki nilai kebenaran. Kant yang paling moderat di antara para filosof yang menolak metafisika, juga mengakui bahwa pengetahuan metafisika itu tidak mungkin. Argumentasinya adalah bahwa pengetahuan manusia terbatas pada hal-hal yang memiliki akar indrawi, artinya bahwa pengetahuan manusia tidak pernah keluar dari ruang dan waktu. Atas dasar itu, Muhammad Iqbal muncul dengan menolak seluruh anggapan para filosof tersebut, sebagai konsekuensinya, Iqbal meletakkan signifikansi baru bagi pengetahuan akan metafisika melalui landasan epistemologis yang disebut intuisi. Tidak hanya itu, Iqbal memberikan sebuah argumentasi rasional dan sistematis untuk sampai pada pengetahuan metafisika. Melalui penelitian ini, penulis mencoba menelurusi gagasan rekonstruktif Muhammad Iqbal tentang intuisi dalam kemungkinannya untuk mengapai pengetahuan metafisika. Dengan melakukan analisis tajam terhadap kajian epistemologi modern tentang teori pengetahuan dan gagasan kaum mistik akan metafisika, Iqabl melakukan perombakan dan meletakkan dasar teoritis baru bagi intuisi. Penelitian ini menggunakan metode desktiptifinterpretatif, dengan modal itu penulis berharap mampu mampu menjelaskan secara sistemtis gagasan Iqbal tentang intuisi dan posisinya dalam ruang pengetahuan metafisika. Sehingga ini dapat dikatakan sebagai sebuah antitesis dari wawasan intuisi dari para filosof terdahulu dan sebagai kritik atas mereka yang menolak kemungkinan pengetahuan metafisika. Penelitian ini secara khusus membahas tiga rumusan masalah, yaitu, apa itu metafisika, bagaimana konsep intuisi dalam posisinya sebagai problem epistemologis dalam kajian metafisika ilmu, dan bagaimana posisi intuisi dalam metafisika Muhammad Iqbal. Dengan berpijak pada tiga rumusan masalah tersebut, penelitian ini menyimpulkan tiga hal sebagai berikut. Pertama, metafisika merupakan sebuah cabang dari filsafat yang mengkaji tentang ‘yang ada’ sebagai ‘yang ada’, metafisika bertujuan untuk mengetahui hakikat terdalam dari segala sesuatu. Kedua, para filosof telah sepakat bahwa jika memang metafisika itu mungkin, maka landasan epistemologis yang paling fundamental adalah melalui intuisi. Karena metafisika adalah wilayah imateri, maka pengetahuan normal yang berbasis pada akal dan indra adalah tidak mungkin. Sebagai basis epistemologis, di sinilah letak posisi intuisi di hadapan metafisika. Ketiga, dengan bertitik tolak pada pemahaman kaum mistikus tentang pengalaman spiritual dan berpijak pada epistemologi modern serta bentuk pengejawantahan terhadap penolakan sebagian filosof akan metafisika, Iqbal berpendapat bahwa intuisi adalah satu-satunya metode yang bisa menghantarkan pengetahuan tentang metafisika. Iqbal membangun jaringan pemahaman intuisi ini mula-mula melalui pemahaman akan ego diri, alam materi, lalu sampai pada Realitas Absolut, yakni Tuhan. Jadi melalui dirilah intuisi itu bermula dan melalui Tuhan segala sesuatu merujuk. Di sinilah letak posisi penting intuisi sebagai tabir bagi pengetahuan metafisika. Kata kunci: Metafisika, Intuisi, Ego, Alam Materi, Realitas Absolut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Abdul Basir Solissa, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Metafisika, Intuisi, Ego, Alam Materi, Realitas Absolut.
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 18 Apr 2017 14:06
Last Modified: 18 Apr 2017 14:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25212

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum