PEMBACAAN AYAT AYAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI SADRANAN (STUDI LIVING QUR’AN DI DESA CEPOGO, CEPOGO, BOYOLALI)

MUHAMMAD ARDHAAFLATHONI, NIM. 10530032 (2017) PEMBACAAN AYAT AYAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI SADRANAN (STUDI LIVING QUR’AN DI DESA CEPOGO, CEPOGO, BOYOLALI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMBACAAN AYAT AYAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI SADRANAN (STUDI LIVING QUR’AN DI DESA CEPOGO, CEPOGO, BOYOLALI))
10530032_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PEMBACAAN AYAT AYAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI SADRANAN (STUDI LIVING QUR’AN DI DESA CEPOGO, CEPOGO, BOYOLALI))
10530032_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Berkenaan dengan adanya persepsi masyarakat Islam terhadap Al-Qur’an, dalam penelitian ini dipaparkan satu sempel bagaimana cara sudut pandang masyarakat muslim terhadap al-Qur’an yang terletak di Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali yang terbungkus dalam salah satu tradisi yaitu tradisi sadranan yang masih berjalan hingga saat ini. Dari pokok bahasan di atas,, peneliti merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi inti dari penelitian yaitu bagaimana pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dalam tradisi sadranan dan bagaimana masyarakat memaknai akan hal itu. Dan apa saja faktor pendorong yang melatar belakangi dalam pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dalam tradisi sadranan. Penelitian ini termasuk kategori penelitian lapangan yang berbasis tema sosial-budaya. Basis telaah peneltiian ini terkait dengan dengan tema sosial budaya yang menyebabkan penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu observasi secara langsung terlibat selama pelaksanaan tradisi sadranan, interview dengan beberapa tokoh atau warga, dan dokumentasi untuk mendukung data yang diperoleh selama observasi dan interview. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa tradisi sadranan merupakan upacara selamatan untuk orang yang sudah meninggal dunia, selain itu tradisi ini juga mengandung unsur sodaqoh yang berwujud tenongan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam prosesi tradisi sadranan ini terdiri dari bersih bersih makam, tahlilan di makam, tenongan dan silaturrahim Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa tradisi sadranan merupakan upacara selamatan untuk orang yang sudah meninggal dunia, selain itu tradisi ini juga mengandung unsur sodaqoh yang berwujud tenongan. Adapun tujuan dari tradisi sadranan ini untuk mendoakan orang yang sudah meninggal, mengikuti sunnah nabi dan melestarikan adat lokal. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap adanya pembacaan ayat-ayat al-Qur’an ini dapat diketahu melalui tiga makna, yang pertama makna obyektif yaitu keadaan sosial yang mempengaruhi masyarakat tentang adanya pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dalam sadranan, kedua yaitu makna ekspresif yaitu untuk mengetahui pemaknaan tersebut pada setiap masing-masing orang, adapun makna selanjutnya yaitu dokumenter yaitu masyarakat telah memiliki pemahaman akan keutamaan pembacaan ayat-ayat al-Qur’an yang sudah mengakar di kehidupan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Saifuddin Zuhri, M.A.
Uncontrolled Keywords: Tradisi sadranan, Cepogo Boyolali
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 13 Apr 2017 09:39
Last Modified: 13 Apr 2017 09:39
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25253

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum