SENI PERANG DIPONEGORO (TELAAH FILOSOFIS SENI PERANG JAWA 1825-1830)

MOHAMMAD JAKFAR SODIQ, NIM. 10510066 (2016) SENI PERANG DIPONEGORO (TELAAH FILOSOFIS SENI PERANG JAWA 1825-1830). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SENI PERANG DIPONEGORO (TELAAH FILOSOFIS SENI PERANG JAWA 1825-1830))
10510066_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (SENI PERANG DIPONEGORO (TELAAH FILOSOFIS SENI PERANG JAWA 1825-1830))
10510066_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (943kB)

Abstract

Perang Jawa (1825-1830) merupakan perang terjadi serta muncul di pulau Jawa Tengah bagian selatan. Namun, dalam perkembangannya, perang ini memiliki dampak yang perlahan meluas serta melibatkan beberapa daerah di pulau Jawa. Perang ini meletus setelah rentetan konflik internal Kasultanan Yogyakarta serta campur-tangan Belanda di satu sisi dengan Pangeran Diponegoro di sini yang lain. Dalam Perang Jawa ini tidak murni hanya diakibatkan serta melibatkan pihak-pihak yang disebutkan di muka. Kondisi sosial, ekonomi, nilai-budaya Jawa mengalami titik nadir yang menyebabkan kecemasan rerata masyarakat, seperti merajalelaanya kolera, intervensi etis Daendels dalam bentuk penyambutan serta memudarnya kepercayaan masyarakat terhadap segelintir elit Kasultanan. Kecemasan kompleks masyarakat yang semakin menjadi-jadi diasosiasikan hampirnya kemunculan Ratu Adil guna mengatasinya, dan pada titik inilah Pangeran Diponegroro muncul sebagai sosok yang representatif. Berawal dari diluluh-lantakkannya pemukiman pada hari Rabu, 20 Juli 1825, Tegal Rejo pasca kalahnya Pangeran Diponegoro bertempur dengan pasukan gabungan Jawa-Belanda, maka perang yang dikenal dengan Perang Jawa—merujuk pada teritori terjadinya perang—ini dimulai. Dalam kurun lima tahun selama perang berkecamuk, Pangeran Diponegoro dan pihak Belanda merupakan faktor dominan yang paling berpengaruh meskipun pihak-pihak lain mulai saling bersusulan bergabung ke dua belah pihak dengan kepentingan politik dan pengaruhnya masing-masing. Dengan gabungan atau koalisi yang variatif tersebut pada akhirnya memunculkan strategi dan taktik yang beragam pula, termasuk di pihak Pangeran Diponegoro. Namun, betapapun besarnya entitas koalisi, Pangeran Diponegoro-lah yang menjadi sumbu atas dahsyatnya api peperangan Perang Jawa ini. Historiografi perang tersebut menjadi titik-pejal dimulainya penelitian ini dengan menggunakan metodologi deskriptif, kesinambungan historis, holistika serta heuristika yang akan digunakan untuk menganalisis aspek filosofis dalam Perang Jawa. Penelitian ini lebih mengondisikan dirinya untuk menguraikan aspek-aspek seni perang daripada Pangeran Diponegoro. Seni, dalam skripsi ini,didudukkan sebagai sesuatu yang imanen dalam strategi dan taktik yang pada akhirnya merujuk pada kualitas-kualitas diri Pangeran Diponegoro. Penelitian ini, oleh karenanya, mengajak pembaca untuk menelusuri seni perang Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa melawan Belanda. Melalui telaah filosofis ini, seni ataupun strategi dan taktik diuraikan secara sistematis dengan sistem perang konvensional yang meliputi jumlah pasukan yang terdiri dari invanteri, kavaleri, dan artileri, logistik, penguasaan atas daerah-daerah tertentu, serta momen-momen signifikan dalam perang yang kesemuanya merujuk pada subjektivitas daripada kualitas seni perang Pangeran Diponegoro.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Muti’ullah, S.Fil.I, M.Hum.,
Uncontrolled Keywords: Perang Diponegoro, Telaah Filosofis Seni
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 17 Apr 2017 14:38
Last Modified: 17 Apr 2017 14:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25288

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum