FILSAFAT MANUSIA IBNU TH FAIL (1110-1185 M) (SEBUAH KAJIAN FILOSOFIS HAYY BIN YAQDZAN)

ABDUL HAKIM, NIM. 99513001 (2004) FILSAFAT MANUSIA IBNU TH FAIL (1110-1185 M) (SEBUAH KAJIAN FILOSOFIS HAYY BIN YAQDZAN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (FILSAFAT MANUSIA IBNU TH FAIL (1110-1185 M) (SEBUAH KAJIAN FILOSOFIS HAYY BIN YAQDZAN))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (FILSAFAT MANUSIA IBNU TH FAIL (1110-1185 M) (SEBUAH KAJIAN FILOSOFIS HAYY BIN YAQDZAN))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

ABSTRAK Disadari atau tidak, manusia adalah sebuah misteri bahkkan untuk dirinya sendiri. Sebagai realitas ia memiliki sejarah yang sangat panjang. Disiplin keilmuan yang mengkaji manusia telah menghasilkan berbagai konsep dan teori. Sejumlah pemikir dan ilmuwan telah lahir sebagai hasil dari kajian mereka terhadap manusia. di samping itu, doktrin agama melalui kitab sucinya juga menjelaskan tentang sejarah kemunculan dan keberadaan manusia di dunia. Terlepas dari sudah banyaknya teori dan konsep yang ada tentang manusia, perlu disadari bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks, yang sadar akan dirinya, dan memiliki berbagai karakter yang berbeda .. kondisi ini memperpanjang daftar kesulitan ketika hendak mengkaji tentang manusia, sehingga manusia lagi-lagi tetap menjadi sebuah misteri sepanjang zaman . Tbnu Thufail merupakan salah satu dari sekian banyak pemikir yang memiliki pandangan tentang manusia. Pandangannya tentang manusia tersirat dalam karyanya, Hayy bin Yaqdzan. lbu Thufail memiliki pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang berakal. Makhluk rasional. Manusia adalah bentuk dari Ruh Insiiniyyah, akal. Binatang dan manusia dalam tingkatan tertentu memiliki kesamaan. Sebagai makhluk; keduanya berdarah-daging; keduanya bisa bergerak bebas. Namun kesamaan itu berhenti di situ. Dengan akalnya manusia sadar akan siapa dirinya, serta menutupi kelemahan fisik yang ada pada manusia . Dengan akal yang tidak bersifat fisik, ia bisa mengungguli bahkan menguasai makhluk yang memiliki fisik lebih besar dari dirinya. Sebagai makhluk, salah satu makhluk-Nya , manusia harus sadar akan adanya makhkluk selain dimya. Kedasaran ini yang seharusnya membawa manusia untuk memperlakukan semesta sebaik memperlakukan dirinya. Karena manusia hanya salah satu dari sekian banyak makhluk di semesta. Manusia adalah makhluk relasional dalam artian bahwa manusia akan bisa mengambil banyak mantaat ketika ia mampu memberikan banyak mantaat serupa kepada makhluk lain. Ketika manusia hanya 'mengambil' dan enggan untuk 'memberi' maka secara tidak langsung ia telah 'mengambil' dari dirinya yang berarti menghancurkan eksistensi dirinya. Ibnu Thufail menegaskan bahwa interaksi manusia dengan semesta tidak berhenti hanya sebagai interaksi biologis scnnata. Manusia dituntut untuk tidak terpaku dengan interaksi yang ia Jakukan. Semesta diibaratkan rambu-rambu yang mengarahkan manusia ke tujuan yang abadi. Semesta adalah tanda-tanda atau ayat. Suatu hakekat tentang adanya sesuatu di balik semesta dan alat untuk menembus tabir semesta menuju hakekat segala Yang ADA adalah potensi akalnya . Proses pencemaan pikiran manusia terhadap tanda-tanda (ayat) Tuhan, demikian lbnu Thufail, menghasilkan dua golongan; 'Awwiim dan Khiis yang keduanya memilki tingkat kepuasan, kebahagiaan dan kebenaran sendiri-sendiri. Tingkat yang lebih tinggi, Khiis, tidak berhak memaksakan pengalaman mereka terhadap tingkat di bawahnya. Keduanya harus saling menghormati.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Fauzan Naif, MA
Uncontrolled Keywords: Ibnu Thufail, filsafat manusia
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 31 May 2017 10:37
Last Modified: 31 May 2017 10:37
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25343

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum