PRAKTTK KEWARISAN PADA KAUM WARIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDT KASUS DI YOGYAKARTA)

ERWIN BURHANUDJN, NIM . 98353071 (2003) PRAKTTK KEWARISAN PADA KAUM WARIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDT KASUS DI YOGYAKARTA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PRAKTTK KEWARISAN PADA KAUM WARIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDT KASUS DI YOGYAKARTA))
BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (10MB) | Preview
[img] Text (PRAKTTK KEWARISAN PADA KAUM WARIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDT KASUS DI YOGYAKARTA))
BAB II, III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (18MB)

Abstract

ABSTRAKSI Dalam masyarakat modern saat ini, permasalahan kemanusiaa menjadi sangat kompleks , mengingat perkembangan kebudayaan manusia melalui evolusi (bahkan revolusi), nilai-nilai (values) beijalan secara dialektis dan dinamis. Hal ini menuntut untuk lebih kritis terhadap fenomena sosial yang ada. Itu merupakan salah satu alasan mengapa kajian skripsi ini mengangkat tentang salah satu fenomena sosial (waria) yang tidak bisa kita tolak keberadaannya dalam kehidupan kita sehari-ha@ Kajian utama dalam skripsi ini adalah tentang kewarisan waria dengan studi kasus di Yogyakarta. Secara substansif memang tidak ada persoalan tenlang waria dalam pengertian bahwa dia itu adalah makhluk ciptaan Allah, merupakan bagian dari manusia, sederajat dengan manusia yang lain dari jenis kelamin laki-Jaki dan perempuan dan harus mendapatkan keadilan dan perlindungan hukum . Yang menjadi persoalan adalah teknis pemberlakuan hukurnnya. Selama ini penetapan hukum yang diberlakukan waria di dalam agama Islam sangat ditentukan oleh keadaannya secara lahir. Pandangan fiqih yang seperti ini sepintas memang terkesan sangat positivistik, kare.na hanya melihat waria dari sisi biologis (alat kelamin), tanpa mernandangnya dari sisi psikologis atau kejiwaan. Padahal persoalan waria tidak bisa disederhanakan hanya pada ukuran alat kelamin an sich. Permasalahan waria meliputi berbagai aspek sehingga dalam pemberlakuan hukwnpun ia tidak dapat ditentukan hanya dengan salah satu aspek dari sekian banyak aspek. Pandangan fiqih yang demikian itu akan menghasilkan pemahaman yang parsial terhadap konteks waria dan oleh karena itu berakibat pula pada hukum yang akan diberlakukan . Pemahaman tentang khunsa di dalam ftqih hanya mengacu pada kasus waria-hermaphrodite (dalam perspek1if medis), hal ini dimungkinkan karena pada masa itu problem waria hanya didapati pada kaum waria hermaphrodite . Sedangkan untuk saat ini dalam konteks waria terdapat berbagai macam kasus waria mulai dari kasus waria-hermaphrodite sarnpai pada waria-transeksual (yang saat ini banyak didominasi oleh kaum waria) dan transvesitisme yang kesemuanya membutuhkan kejelasan status dan hukum baik dalam hukurn negara maupun agama. Dari penelitian lapangan yang dilakukan, hampir semua waria di Yogyakarta tidak rnendapatkan hak warisnya dan tidak diketemukan yang melakukan gugatan ke pengadilan alas hak warisnya. Jika ini dibiarkan berlarut­ larut, dikhawatirkan Islam yang dikenal sebagai agama universal (rahmatan Iii alamin), agama yang selama ini diyakini berpihak pada kaurn lernah (mustad'afin), maka perlahan namun pasti agama justru menjadi penopang dan pendukung dari penindasan itu sendiri

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. DRS. H. DAHWAN 2. DR. HAMIM ILYAS
Uncontrolled Keywords: Kewarisan kaum waria, hukum islam
Subjects: Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Keuangan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 08 Jun 2017 10:14
Last Modified: 08 Jun 2017 10:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25398

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum