KONSEP PENERAPAN FIQH DALAM DINAMIKA MULTIKULTURALISME (MENIMBANG GAGASAN ABDURRAHMAN WAHID DAN MOHAMMED ARKOUN SERTA APLIKASINYA DI INDONESIA)

ZUHRI HUMAIDI, NIM: 00360288 (2006) KONSEP PENERAPAN FIQH DALAM DINAMIKA MULTIKULTURALISME (MENIMBANG GAGASAN ABDURRAHMAN WAHID DAN MOHAMMED ARKOUN SERTA APLIKASINYA DI INDONESIA). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Apa yang menjadi fokus penelitian skripsi ini adalah hubungan antara fiqh dan lokalitas yang senantiasa mewarnai kehidupan ke-Islaman di Indonesia. Persoalan ini sebenarnya telah lama menarik minat kalangan sarjana dan intelektual yang memiliki perhatian terhadap Islam. Walaupun sayangnya karya-karya yang dihasilkan sebagiannya masih konsentris, dalam pengertian unsur utama di situ adalah fiqh, sementara lokalitas hanyalah unsur tambahan yang distorsif dan terbatas jangkauannya. Karena itu persoalan tersebut masih menjadi problem yang membutuhkan kajian lebih lanjut. Lebih-lebih jika melihat peristiwa konflik yang terjadi belakangan, yang nampaknya mengindikasikan perlunya mengkaji ulang norma-norma ortodoksi dalam fiqh. Studi ini sendiri menganalisis secara kritis doktin-doktrin dalam fiqh klasik serta mengangkat penafsiran yang lebih bisa menampung heterogenitas kultural melalui perspektif gagasan dua orang tokoh, yakni Abdurrahman Wahid dan Mohammed Arkoun. Keduanya menawarkan rumusan fiqh yang lentur dan adaptif terhadap perbedaan sosial dan kulural, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kepercayaan yang dianut masing-masing komunitas. Pada Wahid ide ini kemudian dielaborasi dalam konsep "Pribumisasi Islam", yaitu suatu bentuk manifestasi fiqh, dan Islam pada umumnya, dengan mempertimbangkan elemen kultural yang telah ada sebelumnya. Sedangkan Arkoun menawarkan kritik nalar serta pendekatan kesejarahan dalam memahami fiqh. Proses yang mengandaikan munculnya analisa kritis terhadap kanon fiqh yang selama ini didominasi "karya-karya terpilih", dan pada gilirannya mengangkat karya-karya yang terpinggirkan dari peta pemikiran utama Keduanya kemudian mencoba menyingkirkan nalar sentralistik serta sikap dogmatis yang menguasai ummat Islam tersebut dengan memanfaatkan sejumlah teori dalam ilmu sosial dan humaniora Barat. Oleh sebab itu, skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) dengan metode hermenutika-historis, yaitu berusaha memahami data-data yang berhubungan dengan Wahid dan Arkoun berdasarkan konteks yang melatarinya dengan interpretasi yang tepat. Data-data tersebut tidak hanya digunakan untuk menggambarkan pemikiran keduanya, tetapi sebagai pijakan awal merumuskan konsepsi fiqh yang lebih sesuai dengan heterogenitas masyarakat Indonesia. Karena itu, juga berisi uraian mengenai dinamika serta konflik kultural di Indonesia, berikut kemungkinan penerapan fiqh dengan pola yang lebih sesuai di masa depan. Pola yang mendorong terciptanya proses saling mengambil dan belajar antara .fiqh dan lokalitas Untuk tujuan tersebut, persoalan antara fiqh dan budaya dibaca dan ditempatkan dalam perspektif Multikulturalisme, suatu teori yang kini banyak diminati karena penghargaannya terhadap eksistensi budaya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: AGUS MOB. NADJIB, S.Ag. M.Ag. / Hj. FATMA AMILIA, S.Ag. M.Si.
Uncontrolled Keywords: FIQH,MULTIKULTURALISME,ABDURRAHMAN WAHID, MOHAMMED ARKOUN
Subjects: Hukum Islam > Fiqih
Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 13 Jun 2017 11:53
Last Modified: 13 Jun 2017 11:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25501

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum