PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP KEWARISAN ANAK DALAM KANDUNGAN MENURUT PASAL 2 KUHPerdata

WIWIN DWI SUSANTI, NIM:01350822 (2006) PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP KEWARISAN ANAK DALAM KANDUNGAN MENURUT PASAL 2 KUHPerdata. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Anak merupakan keturunan pertama dari sebuah kehidupan manusia dalam keluarga. Anak mempunyai hak semenjak berada dalam kandungan terutama dalam masalah kewarisan. Menurut KUHPerdata Pasal 2 Buku Kesatu tentang Orang, Bab Kesatu bahwa: "Anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan, dianggap sebagai sudah dilahirkan, bilamana juga kepentingan si anak menghendakinya. Mati sewaktu dilahirkan dianggaplah ia tak pemah ada" Dalam hukum Perdata yang bersumberkan KUHPerdata kedudukan anak di dalam mewaris mendapat prioritas utama, artinya bahwa kedudukan yang lainnya tidak mewaris apabila ada anak. Menurut Witjono Prodjodikoro, dalam KUHPerdata mengenal empat golongan ahli waris yang bergiliran berhak atas harta warisan, dengan pengertian ada golongan ke-l maka golongan-golongan yang lain tidak berhak, apabila golongan ke-1, tidak ada, maka golongan ke-2 sajalah yang berhak. Membahas dari sisi hukum perdata berkaitan dengan Pasal2 KUHPerdata, mengenai bayi yang berada dalam kandungan ibu, dianggap sebagai subyek hukum, dengan syarat: telah dibenihkan, dilahirkan hidup, ada kepentingan yang menghendaki. Ada suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat mengetahui saat yang tepat kapan seseorang meninggal dunia. Demikian pula tidak secara tepat diketahui apakah seorang ahli waris hidup pada saat si pewaris meninggal dunia. Hal ini terjadi apabila si pewaris dan ahli waris meninggal dalam keadaan yang sama. Skripsi ini bersifat penelitian pustaka (library research), yaitu dengan mengambil data dari bahan pustaka, baik dari buku, dari basil penelitian dan juga dari semua yang berkaitan dengan masalah tersebut, sedang pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan normatif, yaitu pendekatan yang digunakan untuk mengetahui adanya nash dan aturan perundang-undangan tentang anak dalam kandungan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Dalam KUHPerdata tidak dibedakan antara laki-laki dengan perempuan. Dengan demikian, bahwa antara laki-laki dengan perempuan dibedakan dalam hukum waris Islam, demikian pula dalam hal-hal yang lain. Hal ini mengingat sistem sosial yang menempatkan laki-laki dalam tanggung jawab yang melebihi tanggung jawab perempuan. Lain halnya dengan KUHPerdata menempatkan hak antara laki-laki dan perempuan sama dalam segala hal. Hukum kewarisan Islam lebih rinci mengatur tentang hak anak dalam kandungan baik dalam hal sebagai ahli waris maupun dalam menerima hak-hak yang lain, sedangkan hukum kewarisan KUHPerdata dalam satu pasal saja yakni Pasal 2 KUHPerdata yang mengatur tentang hak anak dalam kandungan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. Drs. RIYANTA, M.Hum. / 2. UDIYO BASUKI, S.H., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: HUKUM ISLAM, PASAL 2 KUH Perdata
Subjects: Hukum Islam
Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 13 Jun 2017 13:36
Last Modified: 13 Jun 2017 13:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25506

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum