LITANG DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN (STUDI LEMBAGA AGAMA)

INAYA ATUSALEKHAH, NIM. 00520070 (2005) LITANG DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN (STUDI LEMBAGA AGAMA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (LITANG DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN (STUDI LEMBAGA AGAMA))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (15MB) | Preview
[img] Text (LITANG DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN (STUDI LEMBAGA AGAMA))
BAB II, III. IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (14MB)

Abstract

Agama Khonghucu di Indonesia pada masa pemerintahan Soekamo merupakan salah satu agama yang diakui dan disahkan oleh pemerintah, namun ketika masa Orde Barn yaitu pemerintahan Soeharto mencabut status agama Khonghucu sebagai agama resmi. Pada tahun 2000 masa pemerintahan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) agama Khonghucu kembali diakui keberadaannya sebagai agama yang sah. Diakuinya agama Khonghucu sebagai agama, menjadikan agama ini dapat terus melestarikan dan mengembangkan ajarannya dengan bebas di Indonesia. Agama Khonghucu di Indonesia mengembangkan persekutuannya dengan mendirikan organisasi-organisasi dan tempat ibadah. Mereka mendirikan tempat ibadah yang disebut Litang, di Litang inilah umat beragama Khonghucu melaksanakan berbagai aktivitas baik peribadatan maupun sosial. Pada umumnya masyarakat urn urn mcnganggap bahwa tempat ibadah semua etnis Tionghoa adalah Klenteng padahal tidak demikian, Litang dan Klenteng mempunyai perbedaan. Litang adalah tempat peribadatan khusus agama Khonghucu dan Klenteng adalah tempat peribadatan umat TriDharma (Khonghucu, Tao dan Budha). Agama Khonghucu sudah menyebar ke seluruh tanah air sehingga kita daFct menjumpai agama ini dengan mudah, sebagai contoh agama Khonghucu di Kota Pekalongan tepatnya di Kelurahan Sampangan, Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan daerah inilah yang penulis jadikan wilayah objek penclitian dalam skripsi ini. Meskipun keberadaan agama Khonghucu di Kelurahan Sampangan ini sebagai agama minoritas, akan tetapi mereka telah mampu menemukan dan menentukan wujud golongannya serta mengembangkan fahamnya di tengah-tengah masyarakat yang heterogen dalam beragama. Pada masa awal perkembangannya (masa Orde Bani) agama Khonghucu di Pekalongan banyak mengalami tantangan dan rintangan, akan tetapi dengan ketabahan dan kesabaran akhimya mereka tetap dapat mempertahankan eksistensinya serta dapat melestarikan dan mengembangkan ajaranya sampai sekarang. Umat Khonghucu di Kelurahan Sampangan Kota Pekalongan ini, mereka melestarikan dan mengembangkan ajarannya dengan mendirikan Litang yang dijadikan sebagai tempat ibadah yang digunakan untuk melaksanakan segala aktivitas umat dalam bidang keagamaan/peribadatan maupun sosial. Dari sinilah penulis tertarik untuk meneliti Litang sebagai lembaga keagamaan dad umat Khonghucu. Dalam penelitian Litang sebagai lembaga agama ini penulis menggunakan pendekatan sosiologis. Untuk mengumpulkan data menggunakan observasi, interview dan dokumenter. Analis data yang digunakan adalah deskriptif. Melalui penelitian ini, penulis mencoba mengungkapkan secara obyektif kondisi sosial religius pada setting masyarakat Kelurahan Sampangan pada umumnya, dan khususnya di lingkungan Litang, dan mengkaji sejarah keberadaan Litang di Indonesia. Secara lebih spesifik lagi peneliti mencoba menjgungkap tentang kelembagaannya yang meliputi: bentuk-bentuk aktivitas keagamaan dan sosial yang ada di Litang di Kelurahan Sampangan Kota Pekalongan, peranan Litang

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dra. Hi. Nafilah Abdullah, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Litang
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 04 Jul 2017 14:13
Last Modified: 04 Jul 2017 14:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25771

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum