KONSEP AL-NASIKH WA AL-MANSUKH DALAM HADIS MENURUT IMAM AL-HAFIZ ABU BAKR MUHAMMAD IBNU MUSA AL-HAZIMI (TELAAH ATAS KITAB AL-I'TIBAR FI AL-NASIKH WA AL-MANSUKH MIN AL-ASAR)

MUHAMMAD ISBIQ, NIM. 01530781-00 (2005) KONSEP AL-NASIKH WA AL-MANSUKH DALAM HADIS MENURUT IMAM AL-HAFIZ ABU BAKR MUHAMMAD IBNU MUSA AL-HAZIMI (TELAAH ATAS KITAB AL-I'TIBAR FI AL-NASIKH WA AL-MANSUKH MIN AL-ASAR). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KONSEP AL-NASIKH WA AL-MANSUKH DALAM HADIS MENURUT IMAM AL-HAFIZ ABU BAKR MUHAMMAD IBNU MUSA AL-HAZIMI (TELAAH ATAS KITAB AL-I'TIBAR FI AL-NASIKH WA AL-MANSUKH MIN AL-ASAR)) BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (3MB) | Preview
	Text (KONSEP AL-NASIKH WA AL-MANSUKH DALAM HADIS MENURUT IMAM AL-HAFIZ ABU BAKR MUHAMMAD IBNU MUSA AL-HAZIMI (TELAAH ATAS KITAB AL-I'TIBAR FI AL-NASIKH WA AL-MANSUKH MIN AL-ASAR)) BAB II, III, IV.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Al-Nasikh wa al-Mansukh dalam hadis merupakan salah satu dari pembahasan ilmu hadis. Dalam perkembangannya konsep naskh sangat kontroversial, maka sekiranya tidak berlebihan jika nas ini dilihat dari perspektif historis serta diangkat dalam sebuah kajian hadis dan ulum al-hadis akan memiliki peran yang signifikan dalam wacana keilmuwan hadis. Hal ini terbukti bahwa, jika hadis diasumsikan sebagai hadis al-nasikh maka yang berhak menasikh adalah Rasulullah SAW. semata. Persoalannya bukan tidak menerima interpretasi, akan tetapi banyak hadis-hadis Nabi SAW. yang secara lahiriyah mengindikasikan adanya kontradiksi antara hadis yang satu dengan yang lainnya. Hal tersebut haruslah ada petunjuk Nabi SAW. yang jelas. Pokok pembahasan skripsi ini adalah deskripsi Al-Hafiz Abu Bakr Muhammad Ibnu Musa al-Haziml al-Hamdanl tentang konsep al-nasikh wa al-mansukh al-hadis dan aplikasinya dalam kitab al-I'tibar fi al-Nasikh wa al-Mansukh min al-Asar. Secara akademik, signifikasi penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana keefektifan konsep al-nasikh wa al-mansukh al-hadis dan aplikasinya menurut Al-Hazimi dalam kitab al-I'tibar fi al-Nasikh wa al-Mansukh min al-Asar, disamping untuk memperkaya wacana seputar ulumul hadis bagi para pemerhati dan peneliti hadis. Pisau analisa yang dipakai Al-Haziml dalam menyusun kitabnya adalah dengan pemakaian analisa kontekstual atau dengan kata lain adalah situasi dan kondisi yang merupakan suatu keadaan (peristiwa) yang dijadikan oleh Al-Haziml sebagai dasar pembahasan hadis-hadis yang nasikh ataupun yang mansukh. Selain itu dipakai juga asbabul wurud-nya sebagai dasar untuk penjelasan makna dan maksud yang terkandung dari hadis yang dibahas, Al-Hazimi setelah diteliti dalam kitabnya, temyata banyak menukil pendapat-pendapat para ulama sebagai salah satu upaya untuk melakukan pemahaman terhadap suatu hadis. Hampir pada setiap hadis yang dibahas, ia memberikan kutipan-kutipan yang dinukilkan dari pendapat-pendapat para ulama hadis. Di samping itu juga pendapat dari ulama fiqih, karena hal ini tidak terlepas dari muatan hadis riwayat yang sebagian besar hadis-hadisnya merupakan tema-tema fiqih. Pendapat dari ulama yang dinukil oleh Al-Hazimi dalam memakai suatu hadis tidak selalu sama, bahkan pemahamannya sangat beragam. Pendapat-pendapat tersebut dikemukakan oleh Al-Haziml sebagai keberagaman (pluralitas) dalam memahami suatu hadis yang sedang dibahasan, dan metode pembahasan dalam kitab al-I'tibar fi al-Nasikh wa al-Mansukh Min al-Asar baik terhadap sanad maupun matannya telah terdapat cikal bakal pendekatan penelitian dan pemahaman dalam sanad dan matan hadis. Sehingga hal ini bisa dipakai dan dikembangkan sebagai langkah awal dalam pengembangan pemahaman keilmuwan hadis.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item