PERKAWINAN DAN PERCERAIAN DALAM MASYARAKAT DESA SLEMAN KECAMATAN SLIYEG INDRAMAYU (Studi Kasus Dari Perspektif Sosiologi Agama)

ISTI'ANAH, NIM.00540344 (2005) PERKAWINAN DAN PERCERAIAN DALAM MASYARAKAT DESA SLEMAN KECAMATAN SLIYEG INDRAMAYU (Studi Kasus Dari Perspektif Sosiologi Agama). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Perkawinan adalah hal yang diajurkan oleh Agama, sedangkan perceraian adalah perbuatan yang dibenci oleh Tuhan, walaupun agama memperbolehkan perceraian dengan alasan-alasan yang kuat. Masyarakat Desa Sleman Kec Sliyeg Kabupaten Indramayu lain menanggapi akan kawin cerai adalah hal yang biasa terjadi di lingkungan sekitar. Bahkan status janda yang berkesempatan menikah berkali-kali menjadi sangat diminati dan dipandang positif. Bahkan masyarakat mengistilahkan perkawinan dan perceraian musiman (kalau panen banyak menikah dan musim paceklik ada yang minta cerai). Padahal kalau dilihat dari kondisi beragamaan cukup baik dan mayoritas beragama Islam. Aktivitas seperti penyuluhaan dan pengajian sering diadakan terutama pada bulan ramadhan, karena bulan ramadhan adalah bulan suci dan dianggap sebagai bulan yang penuh rahmat. Berdasarkan kondisi beragama yang dimiliki oleh masyarakat Desa Sleman tentunya kawin cerai tidak dianggap hal yang positif karena dalam ajaran agama Islam, perceraian adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT Penelitian ini, be11ujuan untuk menambah wawasan dalam mengambil keputusan mengenai perkawinan sehingga terhindar dari perceraiaan yang tidak diinginkan, dengan menggambarkan atau memperlihatkan faktor-faktor perceraian yang ada dalam masyarakat Desa Sleman khususnya. Memberikan lambahan pandangan kepada masyarakat Desa Sleman tentang hakekat keluarga yang sesuai dengan al-qur'an dan hadits Nabi serta tambahan pustaka dalam aplikasi dari teori Max Weber dalam perilaku masyarakat. Subyek dalam penelitian adalah masyarakat Desa Sleman, Kccamatan Sliyeg, Kabupalcn lndramayu. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan analisis kualilalif dengan metode diskripsi analitik, berpikir deduksi. Hakekat keluarga yang diinginkan Masyarakat Desa Sleman selama ini adalah mawaddah wa rahmah, akan tetapi masyarakat Desa Sleman tidak begitu mengerti makna yang scsungguhnya yang terkandung di dalam kata-kata tersebut. Masyarakat hanya mengikuti kebiasaan yang ada di dalam masyarakat luas. Rendahnya pendidikan membuat pemahaman hakekat keluarga yang diajarkan oleh agama begitu saja diterima secara mentah oleh pasangan yang menikah. Dengan demikian, kurang memahami arti penting dalam menjalankan perkawinan membuat mudahnya terputusnya perkawinan tersebut. Faktor yang melatarbelakangi terjadi kawin cerai dalam masyarakat hanya karena rendahnya moralitas, ekonomi dan pernikahan yang terlalu dini. Tidak ada mitos yang mendasari terjadinya kawin cerai lebih hanya didasari pendidikan yang rendah yang mempengaruhi pola pikir masyarakat. Terjadi kawin cerai musiman lebih karena ekonomi yang semua sudah dibicarakan dari kedua belah pihak keluarga. Status yang diberikan masyarakat setelah menikah (janda dan duda) lebih dipandang positif karena pasangan yang berpisah memiliki pengalaman yang lebih, sehingga Iebih dihormati dari pada yang lain.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dra. Hj. Nafilah Abdullah, M.Ag. Nurus Sa'adah, S.Psi, Psi
Uncontrolled Keywords: PERKAWINAN, PERCERAIAN
Subjects: Sosiologi Agama
Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan
Sosiologi
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 05 Jul 2017 09:43
Last Modified: 05 Jul 2017 09:50
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25836

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum