PENGARUH ISTERI BEKERJA DI LUAR RUMAH TERHADAP FREKUENSI PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SUKABUMI TAHUN 2000-2004

IRWAN RAHMAN, NIM. 99353384 (2005) PENGARUH ISTERI BEKERJA DI LUAR RUMAH TERHADAP FREKUENSI PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SUKABUMI TAHUN 2000-2004. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENGARUH ISTERI BEKERJA DI LUAR RUMAH TERHADAPFREKUENSIPERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SUKABUMI TAHUN 2000-2004) BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (7MB) | Preview
	Text (PENGARUH ISTERI BEKERJA DI LUAR RUMAH TERHADAPFREKUENSIPERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SUKABUMI TAHUN 2000-2004) BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah. Namun, dalam mewujudkan tujuan perkawinan itu, terkadang pasangan suami isteri mengalami halangan dan rintangan. Salah satunya adalah keadaan isteri yang bekerja di luar rumah yang menimbulkan masalah pada keharmonisan rumah tangga. Hal ini terjadi, karena salah satu pihak tidak dapat melaksanakan kewajibannya secara optimal, sehingga memicu perselisihan yang akhimya berujung pada perceraian. Pada dasamya, kewajiban menafkahi ada pada suami, namun dalam kenyataan hidup sehari-hari tidak setiap suami dapat memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangganya karena berbagai faktor, antara lain sempitnya lapangan kerja, minimnya skill, kondisi alam yang tidak menguntungkan dan biaya hidup yang semakin melonjak. Keadaan ini memaksa isteri secara langsung atau tidak langsung untuk turut bekerja mencari nafkah agar segala kebutuhan terpenuhi. Dalam Islam, seorang isteri diperbolehkan bekerja di luar rumah selama tidak meninggalkan atau melalaikan kewajibannya yang utama, yaitu mendidik anak dan mengurus rumah tangga. Tetapi, bila keadaan ini dapat menimbulkan ketidakharmonisan dalam rumah tangga bahkan sampai berakhir pada perceraian hendaknya dihindari. Kondisi ini terjadi pula pada masyarakat kota Sukabumi, berdasarkan observasi awal pada Pengadilan Agama Sukabumi, diperoleh data angka perceraian karena alasan perselisihan yang disebabkan dari pengaruh isteri bekerja di luar rumah, pada tahun 2000 sebanyak 53 kasus, tahun 2001 sebanyak 61 kasus, tahun 2002 sebanyak 65 kasus, tahun 2003 sebanyak 57 kasus dan pada tahun 2004 sebanyak 67 kasus. Bertolak dari persoalan di atas penyusun mencoba untuk meneliti hal tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (Field Research). Meskipun penelitian ini bersifat lapangan namun jenis data yang digunakan adalah data sekunder, karena data tersebut diperoleh bukan dari sumbemya langsung yaitu suami isteri atau para pihak yang bercerai karena alasan perselisihan yang disebabkan pengaruh dari isteri bekerja di luar rumah, melainkan data diperoleh dari Pengadilan Agama Sukabumi yang berupa putusan pengadilan, laporan tahunan, serta berkas perkara. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis norrnatif, yaitu melihat suatu masalah berdasarkan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penelitian yang dilakukan di Pengadilan Agama Sukabumi Propinsi Jawa Barat ini dapat dihasilkan bahwa isteri yang bekerja di luar rumah mempunyai pengaruh terhadap frekuensi perceraian, hanya saja pengaruh itu tidak besar, tetapi tidak dapat dipungkiri keberadaanya. Selama kurun waktu lima tahun dari tahun 2000-2004 angka perceraian mencapai 694 perkara, dan dari angka ini didapat 20, 3 % di antaranya merupakan perceraian karena alasan perselisihan yang disebabkan dari pengaruh isteri bekerja di luar rumah.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item