PERKAWINAN CONSANGUINITY DALAM TINJAUAN ISLAM DAN GENETIKA

WAGIO, NIM.00450206 (2006) PERKAWINAN CONSANGUINITY DALAM TINJAUAN ISLAM DAN GENETIKA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PERKAWINAN CONSANGUINITY DALAM TINJAUAN ISLAM DAN GENETIKA)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PERKAWINAN CONSANGUINITY DALAM TINJAUAN ISLAM DAN GENETIKA)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Dalam Agama Islam terdapat sistem larangan perkawinan di antaranya adalah karena hubungan nasab, dau hadits yang menganjurkan agar mengawini kerabat yang cukup jauh. Secara genetik perkawinan kerabat dekat bila terkait dengan alel resesif yang "merugikan" probabilitasnya akan meningkat dari pada perkawinan acak. Penelitian ini bertujuan : I) mengkaji larangan perkawinan consangunity dalam Q.S. an-Nisa ayat 23 dan hadits Rasulullah saw, 2) mengetahui kemungkinan munculnya alel homozygot resesif pada perkawinan consanguinity berdasarkana hukum Mendel, 3) mengetahui frekuensi karakter homozygot resesif "buruk" dalam populasi yang melakukan perkawinan consanginity. Penelitian ini merupakan penelitian literature dengan menggunakan landasan filosofis tentang tidak disukainya perkawinan consanguinity dalam Agama Islam terhadap teori hereditas Mendel. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif, interpretasi-korelasi, dan analitik-heuristika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama; I) larangan perkawinan karena hubungan persemendaan (musaharah). 2) larangan karena hubungan persusuan 3) larangan karena hubungan nasab. Ketiga larangan tersebut tercantum dalam QS an-Nisa ayat 23 dan hadits. Sedangkan perkawinan kerabat dekat tidak dianjurakan atau lebih tidak laksanakan sebagaimana dalam hadits "Janganlah memperisteri keluarga dekat, supaya keturunanmu jangan lemah", dan himbauan Beliau "kawinlah dengan orang jauh niscaya keturunanmu sehat". Kedua, Berdasarkan analisis hukum Mendel untuk perkawinan antar saudara kandung, paman dan kemenakan, dan antar cucu dari kakek yang sama, akan mengikuti tiga bentuk perkawinan yang terkait dengan alel resesif dan frekuensi alel homozygot resesif pada perkawinan yang terjadi secara monohibrid 25%, 50%, dan 100%. Sedangkan untuk perkawinan dihibrid atau polihibrid probabilitasnya 12,5%, 50% a.tau 100%. Persentase alel mengikuti "kandungan" genotipe dari parentalnya. Keadaan ini akan lebih meningkat apabila terkait dengan interaksi gen dalam genotipenya. KetiKa, Dalam populasi acak Frekuensi alel homozygot resesif "buruk" lebih kecil, namun apabila terjadi perkawinan consanguinity maka frekuensinya Iebih meningkat dan oorlipat. Jadi makin dekat hubungan kekerabatan maka makin besar frekuensinya dan semakin jauh hubungan kekerabatan maka semakin kecil.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dra. Hj. Maizer Said Nahdi, M.Si NIP.150219153
Subjects: Pendidikan Biologi
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Tadris - Biologi, B. Inggris, Kimia, Matematika, Fisika (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 05 Jul 2017 14:37
Last Modified: 05 Jul 2017 14:37
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25866

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum