Hadis hadis tentang tabarruk (studi ma'an al hadis)

Deden Hidayaturochman, NIM. 00530058 (2004) Hadis hadis tentang tabarruk (studi ma'an al hadis). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

Preview	Text (Hadis hadis tentang tabarruk (studi ma'an al hadis)) BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (10MB) | Preview
	Text (Hadis hadis tentang tabarruk (studi ma'an al hadis)) BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (21MB)

Abstract

Tabarruk adalah sebuah tindakan mencari harakah (kebaikan Tuhan) melalui pengaruh orang-orang yang dipandang suci, seperti Nabi, wali, kiai dan sebagainya yang dengan perantaraannya diakui dapat mendatangkan kebaikan. Namun, dalam sejarahnya tabarruk telah menjadi polemik yang tak kunjung padam, bahkan cenderung mengembang seiring dengan fanatisme yang berlebihan. Hadis-hadis yang biasa dijadikan huJfah oleh para ulama tentang tabarruk telah menimbulkan berbagai penafsiran, walaupun ada juga sebagian yang tidak mengartikannya kecuali hanya sebatas bunyi teksnya, sehingga hadis tersebut, seolah, lahir dalam ruang dan waktu yang kosong (meanless, tanpa makna). Dari keragaman penafsiran itu timbullah berbagai bentuk perilaku yang dikategorikan sebagai tabarruk. Hal ini pula yang telah menyebabkan mcnjamumya praktik-praktik tabarruk yang beraneka ragam di dalam masyarakat. Ada yang ber-tabarruk dengan jalan datang ke kuburan seseorang dan meminta apa yang diinbrinkan dari mereka, ada yang dengan jalan lawassul, istigasah, isti'anah, dan ada juga yang dengan jalan mendatangi orang-orang saleh dan meminta barakah doanya atau dengan memanfaatkan sesuatu yang dinisbatkan kepadanya. Bentuk tabarruk yang terakhir inilah yang dimaksudkan dalam penelitian ini dilihat dari perspektif hadis-hadis Nabi yang menggambarkan fenomena-fenomena tersehut. Skripsi ini, akan mencoba untuk mengkaji sejauh mana njai-nilai ataupun pesan-pesan yang hendak disampaikan oleh Nabi dari hadis-hadis tentang praktik tabarruk yang dimaksud, dengan menggunakan metode ma’an al hadis yang mana dalam operasionalnya badis-hadis yang diteliti minimal harus berstatus iasan. Dari pengkajian yang telah penulis lakukan terhadap hadis-hadis yang bersangkutan, penulis menemukan bahwa hadis-hadis tersebut, ternyata termasuk di antara sekian banyak hadis yang menggambarkan bagaimana kedekatan para sahabat dengan Nabinya• Kedekatan mereka, bukan tanpa sebab, akan tetapi itu merupakan implikasi dari keagungan akhlaq yang beliau punyai. Keagungan dan keluhuran budinya telah membuat para sahabatnya begitu mcncintai dan mengohormatinya. Dari kecintaan mereka itu, kemudian secara spontan, lahirlah perilaku-perilaku tabarruk yang pada dasamya merupakan manifestasi penghormatan mereka terhadap Nabinya. Berangkat dari sanalah, penulis sampai pada pemahaman bahwa nilai penghonnatan terhadap orang-orang saleh harus tetap dipertahankan, karena merekalah pewaris para Nabi, dan mereka pula orang-orang yang dikasihi Allah. Di samping itu, seiring dengan semakin keringnya nilai-nilai spiritual dalam perkembangan teknologi, termasuk juga teknologi kedokteran, tabarruk terhadap orang-orang saleh dapat dijadikan sebagai altcrnatif terapi jasrnani maupun ruhani, yang menurut teori Bioenergi, temyata mereka sangat sarat dengan energi-energi ilahiyyah, yang dapat mernbantu menetralisir, bahkan menghilangkan energi negatif penyebab sakit yang ada dalarn diri seseorang. Namun, sikap penghormatan terhadap orang-orang saleh jangan sampai menjebak si pelaku kepada sikap berlebihan atau bahkan pengkultusan individu, karena hal itulah yang dilarang oleh agama.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item