PERAN SERTA PEREMPUAN DALAM NAFKAH KELUARGA (TELAAH ATAS PEMIKIRAN NASARUDDIN UMAR)

MUSTHAFA KHAMAL FASHA, NIM. 00350010 (2005) PERAN SERTA PEREMPUAN DALAM NAFKAH KELUARGA (TELAAH ATAS PEMIKIRAN NASARUDDIN UMAR). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERAN SERTA PEREMPUAN DALAM NAFKAH KELUARGA (TELAAH ATAS PEMIKIRAN NASARUDDIN UMAR))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (PERAN SERTA PEREMPUAN DALAM NAFKAH KELUARGA (TELAAH ATAS PEMIKIRAN NASARUDDIN UMAR))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Perempuan sebagai aktor dalam keluarga dan masyarakat mempunyai peratl yang cukup penting dan tidak bisa dikesampingkan keberadaannya. Islam sebagai agama yang menjadi pembebas dari segala kejahiliyahan seharus-nya mempunyai fram dan ajaran yang sangat elastis, relevan dan yang terpenting menjungjung human rights. Akan tetapi mengapa di sejarah perkembangannya terjadi beberapa isu sentral tentang ketidak adilan, contohnya dalarn hal gender assignment. Dalam skripsi ini penyusun berupaya mengkaji tentang gender assignment yang berlcaitan dengan peran perempuan dalam nafkah keluarga, karena selama ini laki-laki di dalam formula hokum Islam ulama pendahulu selalu ditempatkan pada dataran superior dan mempunyai hak-hak istimewa dalam akses publik, dan juga dalam keluarga laki-laki mempunyai kedudukan yang terhormat dikarenakan salah satunya merekalah yang memberi nafkah, sedangkan perempuan ditempatkan pada ranah subordinasi, inferioritas, dan terlrungkung pada ruangan domestik akibat ter-hegemoni wacana yang disakralkan dari penafsiran nash-nash yang bersifat misoginis dan maskulin. Lalu bagaimana jika himpitan masa dan kebutuhan ekonomi di era industrial ini mengharuskan perempuan bekerja di luar rumah 1 padahal menurut para ahli fiqh perempuan juga berkewajiban mengurus manajerial rumah tangganya, seperti mengurus anak dan dilarang keluar rumah .. Ini berarti perempuan mempunyai beban ganda, akan tetapi apa yang telah dilakukannya selalu dianggap rendah dan diremehkan. Pada kajian ini menggunakan pendekatan normatife-historis, yaitu mendelcati masalah yang diteliti dengan menelaah ayat-ayat ai-Qur'an dan Hadis dengan melihat sejarah penafsiran yang mengikutinya. Dalam hal ini pemikiran Nasaruddin Umar menarik untuk dikaji, karena dalam ide yang ditawarkannya paradoksial dengan pendapat para ulama terdahulu, padahal lendapat-pendapat tersebut bagi mayoritas umat Islam sangat disakralkan.Nasaruddin Umar mencoba mengkorelasikan dan merelevansikan untuk selanjutnya dilakukan re-interpretasi terbadap nash-nash yang berkaitan dengan gender assjgnment. Dia berpendapat bahwa dalam memahami relasi seksual dan jender hams berhati-hati agar Islam berjalan dinamis dan elastis sesuai dengan growt-up variable psiko-society, karena pada dasarnya laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kedudukan yang sama di hadapan Allah, dan juga sama-sama berhak untuk berprestasi, yang membedakan hanya kadar ketaqwaannya, akan tetapi apa yang dideskripsikan oleh Nasaruddin Umar tetntang peran perempuan dalam nafkah keluarga tidak tuntas, karena argumen yang dikeluarkannaya tidak memberikan solusi konkrit mengenai manajerial yang ideal untuk para perempuan dalam mengenai tanggung jawab di rumah tangganya, karena jika perempuan juga ikut bereperan mencari nafkah maka secara otomatis mereka mcmpunyai beban ganda.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. Mahrus Munajat, M.Hum
Uncontrolled Keywords: Peran Serta Perempuan, Nafkah Keluarga, Pemikiran Nasaruddin Umar
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 06 Jul 2017 14:38
Last Modified: 06 Jul 2017 14:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25924

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum