USIA PERNIKAHAN BAGI PASANGAN PERKAWINAN HAMIL DI LUAR NIKAH (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA TAHUN 2004)

LIS MARDIANA, NIM.01351070 (2005) USIA PERNIKAHAN BAGI PASANGAN PERKAWINAN HAMIL DI LUAR NIKAH (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA TAHUN 2004). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (USIA PERNIKAHAN BAGI PASANGAN PERKAWINAN HAMIL DI LUAR NIKAH (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA TAHUN 2004))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (USIA PERNIKAHAN BAGI PASANGAN PERKAWINAN HAMIL DI LUAR NIKAH (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA TAHUN 2004))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Perkawinan hamil di luar nikah merupakan fenomena yang tidak tabu lagi bagi masyarakat. Bermula dari pergaulan bebas yang melanda para remaja dan didukung oleh tidak adanya kontrol yang mendidik dari orang tua sehingga menimbulkan pergaulan yang tidak terkenclali clan melanggar norma-norma agama yang berakibat pada "kecelakaan", hamil di luar nikah. Keadaan demikian menuntut anak untuk segera menikah clengan kesiapan psikologi dan materi yang seadanya, agar aib keluarga tidak meluas di masyarakat. Manfaat clan tujuan perkawinan tidak hanya memenuhi kebutuhan biologis semata, akan tetapi di dalamnya terkandung hikmah yang agung dan suci yaitu untuk menimbulkan rasa tenang dan tentram untuk melestarikan keturunan. Namun pada kenyataannya yang terjadi di masyarakat berdasarkan data yang diperoleh di Pengadilan Agama Yogyakarta pada tahun 2004, terdapat beberapa kasus pasangan perkawinan hamil di luar nikah yang tidak dapat mempertahankan rumah tangganya, dan berujung pada perceraian. Hal tersebut pada hakekatnya bermuara pada kurangnya persiapan baik secara materi maupun psikologi dari masing-masings pihak. Berdasarkan fenomena di atas maka yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah apakah penyebab perceraian pasangan perkawinan hamil terlebih dahulu dan korelasinya terhadap usia pernikahan di Pengadilan Agama Yogyakarta pada tahun 2004. Skripsi ini menggunakan pendekatan normatif dan yuridis, yakni selain menggunakan ketentuan Hukum Islam berupa al-Qur'an, al-Hadis dan pendapat ulama, juga menggunakan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sebagai landasan dalam menjawab permasalahan yang ada. Ketentuan Hukum Islam digunakan untuk melakukan pemahaman terhadap nass yang menekankan pada pembahasan berdasarkan tema yaitu perkawinan hamil di luar nikah, khususnya terkait pada ketentuan masa kehamilan normal. Sedangkan teori perundang-undangan digunakan untuk mencari jawaban terhadap alasan perceraian bagi pasangan perkawinan hamil di luar nikah, sehingga teori dan metode tersebut dapat digunakan untuk melakukan pemahaman secara menyatu terhadap ketentuan normatif dan yuridis yang berkaitan dengan usia pemikahan bagi pasangan perkawinan hamil di luar nikah di Pengadilan Agama Yogyakarta selama tahun 2004. Hasil penelitian yang diperoleh dari skripsi ini adalah bahwa, dari 309 kasus perceraian yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (BHT) di Pengadilan Agarna Yogyakarta selama 2004 terdapat 79 perkara perceraian dari pasangan perkawinan hamil di luar nikah. Berdasarkan hasil penelitian dari kasus di atas, terdapat 33 perkara dari 79 kasus perceraian pasangan perkawinan hamil di Iuar nikah, atau bila diprosentase menjadi 41,77% usia pemikahannya 5 tahun ke bawah Alasan perceraian dari pasangan perkawinan hamil di luar nikah bervariatif; di antaranya; 6 perkara perceraian disebabkan karena perkawinan yang dilaksanakan dalam keadaan terpaksa hanya untuk mencari status anak yang dilahirkan. Sedangkan 73 perkara yang lainnya menggunakan alasan perceraian yang sudah tercantum dalam peraturan hukum yang berlaku, sebagaimana yang disebut dalam Pasal 19 Undang-undang No. 1 tahun 1974 yakni di antaranya disebabkan karena faktor ekonomi, suami berzina, suami suka mabuk dan berjudi. Hasil penelitian di atas dapat diambil benang merah bahwa, ada korelasi positif antara perkawinan hamil di luar nikah terhadap usia pernikahan. Hal ini terbukti dari 6 perkara perceraian yang menyebut dengan jelas dalam putusan Pengadilan Agama, bahwa hamil di luar nikah sebagai penyebab primer alasan terjadinya perceraian, sedangkan 73 perkara sisanya tidak menjadikan hamil di luar nikah sebagai faktor utama tetapi dapat dikatakan sebagai penyebab sekunder terjadinya perceraian.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. Supriatna, M.Si NIP.150204357
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Jul 2017 10:57
Last Modified: 10 Jul 2017 10:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26038

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum