HADIS NABI TENTANG KEBOLEHAN BERDUSTA (STUDI MA’ANI AL-HADIS)

M. ARIF TOMTOM N. ASY, NIM.99532929 (2005) HADIS NABI TENTANG KEBOLEHAN BERDUSTA (STUDI MA’ANI AL-HADIS). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (HADIS NABI TENTANG KEBOLEHAN BERDUSTA (STUDI MA’ANI AL-HADIS))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (HADIS NABI TENTANG KEBOLEHAN BERDUSTA (STUDI MA’ANI AL-HADIS))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Dusta yang dalam bahasa Arabnya di sebut kazab, yang pada dasarnya Diharamkan oleh syari'at, kini semakin marak terjadi, baik dusta itu disengaja maupun tidak.di sengaja. Rasulullah saw bersabda, bahwa orang yang berdesak­ desakkan dalam kedustaan itu sebagaimana tempat tidur dalam neraka. Dusta itu biasanya sering dilakukan pada diri sendiri maupun pada orang lain. Pada dasamya mereka tahu, bahwa dusta itu dilarang oleh syari'at, tetapi karena dusta itu demi kebaikan, maka mereka beranggapan bahwa dusta itu dibolehkan. Dusta dan bohong memang artinya sama, yaitu meniberitahu sesuatu tetapi tidak sebenamya. Dusta lebih khusus pada perkataan, sedangkan bohong mengarah :pada keadaan atau s:ituasi kondisl. Karena itu, daJam skripsi ini yang di pakai adalah kata dusta. Dari fenomena ini, maka setiap amal manusia, amal baik maupun amal buruk, pasti dicatat, entah itu dusta atau bukan, kecuali kedustaan itu dalam tiga hal, yaitu seorang suami yang berdusta kepada istrinya untuk menjadikannya rida, atau seorang yang berdusta dalam siasat perang, atau seseorang yang berdusta di antara dua orang muslim (yang berselisih) untuk mendamaikan antara keduanya. Kadang-kadang dusta itu lebih bennanfaat dan lcbih masJahat. sehingga dusta itu diperbolehkan, bahkan kadang.:kadang menjadi wajib. Dalam konsep Islam, hubungan antar individu dan bangsa-bangsa ada1ah hubungan perdamaian Perang merupakan kemungkinan yang akan menjadi wajib pada waktu dan dengan syarat-syarat tcrtcntu . Kanm Muslim belajar dari al-Qur'an bahwa tujuan Allah menciptakan uma1 manusia dengan berbeda-beda bangsa adalah agar mereka berhubungan satu sama lain dengan damai. Adapun signifikansi dari penelitian ini adalah untuk melihat secara kritis mengenai dusta yang diperbolehkan (studi ma'ani al-Hadis) . Kemudian bagaimana implikasinya dalam konteks sosial. Kerangka kei:ia yang di pakai oleh penyusun untuk mene]iti hadis-hadis dusta yang diperbolehkan ada ah pendekatan Ma’ani al-Hadis.. dengan menggunakan kaedah ma'anil yang dikemukakan oleh para ulama sebagai acuan. Untuk ma'ani al-hadis tentang dusta yang diperbolehkan, nampaknya memerlukan penelitian lebih jauh dengan mempertimbangkan latar belakang historis kemunculan hadis dusta yang diperbolehkan, serta aspek sosial. Penelitian ini juga bersifat kepustakaan mumi yang didasarkan pada kutub al-tis'ah sebagai sumber data primer dan buku-buku lain yang terkait dengan dusta yang diperbolehkan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Suryadi, M.Ag NIP.150259419
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 11 Jul 2017 09:10
Last Modified: 11 Jul 2017 09:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26124

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum