KONSEP RUH DAN NAFS (STUDI ATAS PENAFSIRAN MUHAMMAD SYAHRUR TERHADAP ROH DAN NAFS)

UBAIDILLAH, NIM.98532689 (2004) KONSEP RUH DAN NAFS (STUDI ATAS PENAFSIRAN MUHAMMAD SYAHRUR TERHADAP ROH DAN NAFS). Diploma thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KONSEP RUH DAN NAFS (STUDI ATAS PENAFSIRAN MUHAMMAD SYAHRUR TERHADAP ROH DAN NAFS))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KONSEP RUH DAN NAFS (STUDI ATAS PENAFSIRAN MUHAMMAD SYAHRUR TERHADAP ROH DAN NAFS))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Istilah ruh, atau roh telah menjadi perbendaharaan bahasa Jndonesia sehari­ hari. Kata ruh sering dipahami sebagai sesuatu penyebab adanya kehidupkan atau kematian seseorang, atau kata ruh diasosiasikan dengan nyawa yang terdapat pada manusia, yang menyebabkan seseorang itu hidup. Padahal dalam al-Qur'an kata ruh tidak disandingkan dengan kematian atau kehidupan manusia, justru kata nafs yang sering dikaitan dengan kehidupan atau kematian manusia. Mayoritas ulama tidak memperkenankan untuk membahas masalah ruh secara mendalam karena al-Qur'an tidak menjelaskan secara detail tentang ruh. Dalam hal ini, jarang sekali para mufasir membedakan antara ruh dan nafs•. Mereka menyebutkan ruh padahal yang dimaksud adalah nafs, dan menyebut naft padahal yang dimaksud adalah ruh. Mereka ingin sampai pada pengertian yang sebenarnya, namun mereka hanya tahu dari gejala-gejalanya bahwa ruh adalah rahasia kehidupan , dan tidak seorang pun yang mampu mengetahui hakekat ruh itu sendiri, karena ruh itu adalah urusan Allah dan karena keterbatasan pengetahuan manusia terhadap hakekat ruh. Ketertinggalan bangsa Arab dan umat Islam pad.a umumnya dalam hal ilmu pengetahuan khusunya tentang ilmu biogenesis, yang dalam hal ini erat kaitannya dengan penjelasan mengenai ruh.. Karena ketidak mampuan umat Islam membedakan antara ruh dan nafs menyebabkan mereka enggan mempelajari genealogi makhluk hidup dalam disiplin ilmu biologi (biogenesis). Pangkal kesalahan itu terletak pada pemahaman QS. al-Isra [17]: 85, yang menyatakan bahwa ruh adalah rahasia kehidupan yang tidak dapat diketahui manusia kecuali dengan sedikit infonnasi dari Tuhan. Penelitian ini hanya akan difokuskan pada penafsiran M. Syahrur terhadap •ruh dan nafs, yang berusaha memberikan pemahaman dan konseptualisasi yang baru . Berangkat dari pemahaman bahwa sumber krisis terletak pada sistem penafsiran terhadap al-Tanzil yang berdasarkan atas pengakuan adanya sinonimitas, dan yang sejak zaman klasik hingga sekarang terus menerus dipertahankan, sehingga karena itu, ia menegaskan perlunya kembali menafsirkan al-Tanzil dengan pendekatan bahasa yang berdasarkan pada pengingkaran terhadap adanya sinonimitas . Dalam hal ini, M. Syahrur mencoba memaparkan pandangannya terhadap ruh. dan nafs yang mempunyai hubungan erat dengan perkembangan manusia dan keterkaitannya dengan perkembangan bahasa, yang selama ini dilupakan oleh para ulama yang mencoba menafsirkan tentang ruh dan nafs.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: Drs. H.M Yusron, MA NIP.150201899
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 13 Jul 2017 08:47
Last Modified: 13 Jul 2017 08:47
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26325

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum