TEOLOGI POLITIK (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN POLITIK KEAGAMAAN AMIEN RAIS)

BACHTIAR DWI KURNIAWAN, NIM. 0151 0823-00 (2005) TEOLOGI POLITIK (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN POLITIK KEAGAMAAN AMIEN RAIS). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TEOLOGI POLITIK (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN POLITIK KEAGAMAAN AMIEN RAIS))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TEOLOGI POLITIK (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN POLITIK KEAGAMAAN AMIEN RAIS))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Tindakan politik tidak sepantasnya dilakukan dengan menghalalkan berbagai macam cara dan mengesampingkan dimensi moral dan ajaran-ajaran Tuhan serta kemaslahatan bersama. Tindakan politik dianggap baik dan benar jika berguna bagi seluruh rakyat tanpa terkecuali atau tanpa adanya pemihakan pada pihak tertentu serta mengesampingkan pihak lain; Oleh karena itu, di sinilah pentingnya meletakkan tindakan politik yang diwujudkan sebagai tindakan mengatur rakyat atau menangani urusan mereka dan yang mendatangkan mashlahat bagi mereka. Pun demikinan, dalam dataran realitas. kegiatan politik tidak boleh dilepaskan dari fondasi moral dan etika yang dianut oleh orang ataupun kelompok yang terlibat dalam politik tersebut. Perlu untuk melakukan koreksi terhadap citra politik yang dianggap sebagai kotor ini, karena kesan yang mencitrakan politik itu kotor sebenarnya adalah politik yang tidak mengetahui landasan etik dan moral agama itu sendiri. Perilaku politik meyimpang atau kotor sedikit banyak dipengaruhi oleh pemikiran politik Machiavelli yang mengajarkan bahwa politik yang baik adalah politik yang pertama-tama politik yang berhasil mencapai tujuannya dengan tidak harus bisa dibenarkan secara moral artinya kekuasaan harus dilepaskan dari tutel moral dan teologi. Amien Rais melalui pemikiran politiknya mencoba meluruskan pemikiran politik atau tindakan politik yang menghalalkan berbagai macam cara. Bahkan dia juga yang menganjurkan umat Islam untuk tidak takut dan tidak menjahui politik. Amien Rais juga sependapat bahwa politik dapat didefinisikan dengan berbagai cara, akan tetapi bagaimanapun dia didefinisikan, satu hal yang sudah pasti politik menyangkut kekuasaan dan cara penggunaan kekuasaan. Dalam kehidupan sehari-hari politik berhubungan erat dengan cara dan proses pengelolaan pemerintahan suatu negara. Amien Rais melihat, politik merupakan kegiatan yang sangat penting, mengingat bahwa suatu masyarakat hanya bisa hidup secara teratur kalau ia hidup dan tinggal dalam sebuah negara dengan segala perangkat kekuasaannya. Politik sangat menentukan corak sosial, ekonomi, budaya. hukum dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Dalam kenyataannya memang, persoalan politik menyangkut siapa yang sedang mengejar apa, kemudian kapan dan bagaimana yang dikejar itu dapat diperoleh. Akan tetapi apa sebenarnya yang mendasari apabila ada seorang pejabat yang melakukan korupsi atau sebagian politisi menghalalkan berbagai macam cara untuk mencapai tujuan?. Masih punyakah mereka dimensi moral ataupun akhlak?. Pernahkah mereka bertanya mengapa dan untuk apa mereka berpolitik itu?. Pertanyaan mengapa atau why itulah yang hilang dari perpolitikan manusia modern, karena pertanyaan why sudah ditenggelamkan, tidak aneh hila banyak politisi dan pejabat yang kehilangan arah. Pertanyaan why ini menurut Amien Rais adalah pertanyaan yang perlu dijawab supaya politik benar-benar punya acuan etika dan moral. Acuan etika dan moral yang bersumber dari ajaranajaran Tuhan perlu dijadikan pedoman dalam berpolitik supaya politik tidak dilakukan dengan cara-cara kotor dan mengahalalkan berbagai mac am cara dem i meraih dan mempertahankan kekuasaan. Sebagai seorang intelektual Muslim, Amien Rais mencoba meluruskan dan selalu menekankan pada umat Islam supaya tidak terjebak ke dalam suatu pemikiran kotor dan yang menganggap berpolitik bukan suatu yang dianjurkan agama. Menurut Amien Rais Islam menganjurkan untuk menerjuni kegiatan politik secara wajar, konstitusional, legal, terbuka dan demokratis, dengan mengindahkan akhlak dan moral agama itu sendiri. Amien Rais menambahkan, bahwa kegitan politik harus menjadi kegiatan integral dari kehidupannya yang utuh. Mengherankan kalau ada Muslim yang menjahui, apalagi membenci, kegiatan yang menemukan arah kehidupan dan nasibnya misalnya menjahui kehidupan politik. Kehidupan dunia harus direbut dan dikendalikan agar sesuai dengan ajaran-ajaran Tuhan. Oleh karena itu aktivisme manusia tidak boleh lepas dari kesadaran beragama, karena segala tingkah laku dan gerak-gerik manusia berada dalam pengawasan Tuhan, begitu juga dengan aktivisme politik. Pemikiran politik Amien Rais adalah pemikiran politik yang mencoba Memperjuangkan ajaran-ajaran Tuhan dalam ranah politik atau pemikiran politik yang membawa misi agama. Lantaran membawa misi agama maka meniscayakan adanya ruang-ruang pararelisme antara teologi khususnya Islam dengan politik di setiap pemikirannya. Hal tersebut dapat dilihat dari Bahasa politik "dalam hal ini adalah Islam" yang diposisikan sebagai legitimasi teologis-historis. Pemikiran-pemikiran politik beliau yang diformulasikan dalam bahasa atau term-term politik yang bermakna (meaning), beragumen (reason), memiliki kekuatan kritik yang justru memperoleh referensi dalam bahasa politik Islam. Misalnya bahasa tauhid dan amar ma'rufnahi mungkar yang diformulasikan dan dikonseptualisasikan sebagai sumber peljuangan dalam menegakkan keadilan sosial. Sehingga legitimasi teologis-ketuhanan digunakan untuk mengkritik segala bentuk praktek politik yang menyimpang, ketidakadilan sosial, korupsi, kolusi, nepotisme dan otoriterianisme yang dipraktekkan oleh orde baru. Melalui Pemikiran-pemikiran politiknya, ketidaknormalan perilaku politik yang menyimpang dan menindas didobrak. Puncaknya Amien Rais menggulirkan ide dan gagasan reformasi setelah sekian lama rakyat Indonesia ini dihegemoni dan dieksploitasi oleh kekuasaan politik orde baru.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. Iskandar Zulkamain,
Uncontrolled Keywords: Teologi Politik, Pemikiran Politik, Amien Rais
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 14 Jul 2017 16:08
Last Modified: 14 Jul 2017 16:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26441

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum