TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK MENEMUKAN PASANGAN HIDUP MENURUT KELAS CINTA

HANIK ROSYIDAH, S SY, NIM. 1520310049 (2017) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK MENEMUKAN PASANGAN HIDUP MENURUT KELAS CINTA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK MENEMUKAN PASANGAN HIDUP MENURUT KELAS CINTA)
1520310049_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (9MB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK MENEMUKAN PASANGAN HIDUP MENURUT KELAS CINTA)
1520310049_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Perubahan sosial dalam masyarakat akan membawa kepada perubahan nilai sosial dalam kehidupan. Dalam hal ini, yang sangat terasa adalah perubahan yang mempengaruhi kehidupan beragama terutama dalam masalah perkawinan, termasuk di dalamnya hukum dalam pemilihan pasangan hidup. Secara kultural dan historis, terjadi pergeseran peran dalam pemilihan pasangan, yang semula ada pada tangan orangtua, kini bergeser kepada anak-anak mereka. Anak muda masa kini cenderung akan mencari sendiri pasangan hidup untuk dirinya dengan menggunakan pertimbangan kualitas pribadi dari si calon berdasarkan selera standar yang mereka buat sendiri. Pada kenyataannya dengan adanya perubahan tersebut anak muda zaman sekarang tetap kesulitan mencari pasangan. Hal ini akibat dari perkembangan zaman, dimana anak muda dalam usia produktif kerja pada masa kini, cenderung lebih giat bekerja mengejar karir untuk memenuhi kebutuhan ekonomi serta kesenangannya daripada memikirkan untuk berkeluarga. Hal tersebut akan semakin terasa sulit ketika masyarakat sering menganggap orang yang masih sendiri itu sebagai suatu permasalahan dan seringkali dipertanyakan. Menurut Kelas Cinta, kesulitan mencari pasangan disebabkan oleh dua hal, yaitu ketidaktahuan mereka tentang bagaimana cara menemukan pasangan dan ketidakmampuan dalam melakukannya. Selain itu, Kelas Cinta menilai bahwa menemukan pasangan akan semakin sulit dilakukan jika dalam keadaan tertekan. Baik tertekan oleh keadaan dalam dirinya sendiri maupun oleh keadaan dan tuntutan orang-orang di sekelilingnya. Kelas Cinta adalah perusahaan pemberi jasa konsultasi seputar relasi cinta dan pusat edukasi cinta yang berbentuk portal informasi website pertama di Indonesia sejak tahun 2006. Lewat Kelas Cinta, pria dan wanita dilatih untuk tahu dan mampu menemukan pasangan dan menjalin hubungan cinta yang diinginkan. Kelas Cinta melayani banyak klien, mulai dari sesi pribadi, workshop, serta layanan konsultasi publik via berbagai media sosial. Dalam hal menemukan dan mendapatkan pasangan, Kelas Cinta memiliki konsep dengan dasar psikologis untuk dipraktikkan sehingga memudahkan dalam menemukan pasangan hidup. Fokus bahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik menemukan pasangan hidup menurut Kelas Cinta. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif analitis yang menggunakan pendekatan normatif hukum Islam. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa konsep dari Kelas Cinta untuk menemukan pasangan hidup adalah dengan 3 tahapan; koleksi, seleksi, dan resepsi. Hasil analisis dalam tahap koleksi, adalah koleksi sejalan dengan pandangan Islam, dimana Islam menghendaki adanya pergaulan dengan sesama agar saling mengenal (al-Hujurat ayat 13). Karena tahap koleksi memang bertujuan untuk membuka potensi ketertarikan dengan memperluas pergaulan terhadap sebanyak-banyaknya teman yang menarik hati. Adapun pada tahap seleksi, Islam menganjurkan dalam memilih istri/suami agar mengutamakan keṣalihan daripada pertimbangan kelebihan lainnya. Karena keṣalihan akan ix menjadi pegangan teguh seseorang dalam bertindak manakala terjadi kesulitan dalam rumah tangga. Sedangkan pada tahap resepsi, ketika dilakukan proses persiapan resepsi yang berupa peminangan, hal yang perlu diperhatikan adalah pergaulan antara kedua individu yang bersangkutan. Islam mengharamkan berpacaran dan memberikan batasan dalam perkenalan antar calon pasangan. Pacaran dapat diganti dengan masa khitbah 1 tahun sebagai bentuk masa untuk mengenali calon pasangan agar nantinya tidak ada penyesalan. Dalam interaksi keduanya, karena perubahan sosial yang terjadi, dimana interaksi antara pria dan wanita tidak dapat dihindari, maka untuk keperluan perkenalan dengan calon pasangan boleh dilakukan tanpa kehadiran mahram selama bentuk dan materi interaksi tersebut termasuk hal yang dibolehkan syaraʻ. Hal ini didasarkan pada prinsip umum hukum Islam (al-uṣūl al-kulliyyah) berupa prinsip bahwa segala muamalah (interaksi) termasuk antara pria dan wanita asing itu boleh kecuali yang secara khusus dilarang (berduaan (menyepi) dan bermesraan baik dalam pertemuan maupun lewat media telepon).

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. H. Khoiruddin Nasution, MA. Dr. H. Agus Moh. Najib, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: KELAS CINTA
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 17 Jul 2017 10:59
Last Modified: 17 Jul 2017 10:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26498

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum