KONSTRUKSI PEMIKIRAN CANDAH DALAM AHMADIYAH QADIAN (TINJAUAN FILSAFAT HUKUM ISLAM)

HAMKA HUSEIN HASIBUAN, NIM. 13380053 (2017) KONSTRUKSI PEMIKIRAN CANDAH DALAM AHMADIYAH QADIAN (TINJAUAN FILSAFAT HUKUM ISLAM). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSTRUKSI PEMIKIRAN CANDAH DALAM AHMADIYAH QADIAN (TINJAUAN FILSAFAT HUKUM ISLAM))
13380053_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (6MB) | Preview
[img]
Preview
Text (KONSTRUKSI PEMIKIRAN CANDAH DALAM AHMADIYAH QADIAN (TINJAUAN FILSAFAT HUKUM ISLAM))
13380053_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini mengkaji konstruksi pemikiran candah dalam Ahmadiyah Qadian. Alasan memilih candah sebagai objek kajian adalah karena (1) dengan candah, Ahmadiyah Qadian menafsirkan nash-nash zakat, infak dan sumbangan keagamaan lainnya “berbeda” dengan penafsiran mainstream; (2) candah tidak hanya diwajibkan kepada orang kaya tetapi juga kepada orang miskin; (3) adanya klaim sesat yang dilontarkan oleh beberapa kalangan karena mereka menganggap Ahmadiyah mengganti kewajiban zakat dengan kewajiban candah. Berangkat dari tiga poin tersebut, ada dua pertanyaan diangkat untuk dikaji. Pertama, bagaimana konstruksi dan landasan filosofis candah dalam Ahmadiyah Qadian? Kedua, bagaimana ṭarīqah istinbāṭ al-aḥkām Ahmadiyah Qadian dalam menentukan kadar candah? Skripsi ini menggunakan tinjauan filsafat hukum Islam dengan fungsi konstruktif; di mana filsafat berfungsi untuk membina, membangun, serta mempersatukan cabang-cabang hukum Islam dalam satu kesatuan yang utuh. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan metode kualitatif, yaitu menganalisis muatan dari literatur yang terkait dengan penelitian, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Setelah melakukan penelitian, ditemukan bahwa candah ini merupakan bentuk konstruksi ulang Ahmadiyah Qadian terhadap ayat-ayat yang berbicara mengenai infak –sebagai wujud pengorbanan harta (al-taḍḥiyah al-māliyah)– dengan menjadikan fakta historis, berupa Sunnah Nabi sebagai landasan filosofisnya. Menurut Ahmadiyah Qadian, pengorbanan harta (al-taḍḥiyah almāliyah) dalam Islam sudah ada bersamaan dengan adanya Islam, akan tetapi karena adanya kewajiban zakat pada tahun ke-2 hijriah (ke-14 dari kerasulan), maka pengorbanan harta (al-taḍḥiyah al-māliyah) menjadi tertutupi dan kurang diperhatikan. Berangkat dari adanya dialog dan interelasi antara teks, akal, dan realitas yang hidup; dan dengan melihat adanya perbedaan realitas yang dihadapi oleh Ahmadiyah Qadian dengan realitas pada awal-awal Islam, maka ketentuan mengenai kadar, waktu, dan lembaga yang mengelola candah perlu diatur dan ditentukan. Berdasarkan ini, maka muncul ketentuan kadar dan variasi dari candah, yaitu wajib: Chandah Waṣiyyat (1/10 s/d 1/3), Chandah ‘Am (1/16), dan Chandah Jalsah Salanah (1/10 dan/atau 1/20); dan suka rela: Chandah Tahrik Jadid, Chandah Waqf Jadid, dan candah situasional lainnya. Adapun metode Ahmadiyah Qadian dalam menentukan kadar candah (1/10, 1/16, 1/20, dan 1/3) adalah metode talfīq-bayānī, yakni kombinasi dari kadar yang sudah ada ketentuannya dalam Islam, dengan tetap berpegang kepada redaksi teks (bayānī). Di mana ketentuan kadar candah mengikuti kadar maksimal wasiat dan zakat pertanian. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari ṭarīqah istinbāṭ al-aḥkām Ahmadiyah Qadian yang menempatkan Al-Quran, Hadis, dan akal secara hierarkis. Dalam Al-Quran dan Sunnah, tidak ditemukan mengenai ketentuan kadar infak. Otomatis, ketika tidak ditemukan dalam kedua sumber tersebut, maka penggalian hukumnya diserahkan kepada rasio para ahli, yakni Mirza Ghulam Ahmad dan para Khalifah Ahmadiyah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: DR. Moh. Tamtowi, M. Ag
Uncontrolled Keywords: pemikiran candah, Ahmadiyah Qadian, ṭarīqah istinbāṭ al-aḥkām, filsafat hukum Islam
Subjects: Muamalat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 26 Jul 2017 13:41
Last Modified: 31 Jul 2017 14:46
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26579

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum