RELOKASI HIPOSENTER GEMPA DI PULAU JAWA BAGIAN BARAT MENGGUNAKAN HYPODD (HYPOCENTER DOUBLE DIFFERENCE) PERIODE 2010-2016

RIFKI HILMAN FAUZI, NIM. 12620013 (2017) RELOKASI HIPOSENTER GEMPA DI PULAU JAWA BAGIAN BARAT MENGGUNAKAN HYPODD (HYPOCENTER DOUBLE DIFFERENCE) PERIODE 2010-2016. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (RELOKASI HIPOSENTER GEMPA DI PULAU JAWA BAGIAN BARAT MENGGUNAKAN HYPODD (HYPOCENTER DOUBLE DIFFERENCE) PERIODE 2010-2016)
12620013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (10MB) | Preview
[img] Text (RELOKASI HIPOSENTER GEMPA DI PULAU JAWA BAGIAN BARAT MENGGUNAKAN HYPODD (HYPOCENTER DOUBLE DIFFERENCE) PERIODE 2010-2016)
12620013_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Penelitian tentang relokasi hiposenter gempa di Pulau Jawa bagian Barat dilakukan dengan metode Double Difference menggunakan program hypoDD yang bertujuan untuk merelokasi hiposenter gempa dan mempelajari struktur tektonik daerah penelitian. Algoritma Double Difference digunakan untuk menghitung akurasi lokasi hiposenter relatif dengan berusaha meminimalkan perbedaan waktu tempuh residual untuk pasangan gempa bumi pada stasiun yang sama sehingga didapatkan hasil relokasi yang bebas dari kesalahan waktu tempuh yang berkaitan dengan struktur kecepatan. Data yang digunakan mencakup koordinat 6o LS s.d. 8o LS dan 106o BT s.d. 108,5o BT dengan data interval 2010 s.d 2016 milik BMKG Yogyakarta dan menyertakan data lokasi stasiun sebanyak 213 stasiun, serta digunakan referensi model kecepatan Interpolasi Wegner dan Ak135. Jumlah kejadian gempa yang berhasil direlokasi adalah sebanyak 646 dari 679 kejadian dengan stasiun pencatat yang digunakan sebanyak 40 stasiun dari 213 stasiun. Berdasarkan histogram residual waktu tempuh, distribusi residual sebelum direlokasi merapat pada kisaran nilai -3 sampai 3 sekon dan distribusi residual setelah direlokasi merapat pada kisaran nilai -2 sampai 3 sekon dengan jumlah data residual yang lebih banyak dibanding sebelum relokasi. Ploting data gempa sebelum dan sesudah direlokasi pada kejadian gempa dengan kedalam 0 sampai 20 km, ada yang bergeser semakin dangkal yang dipicu oleh sesar - sesar aktif dan ada pula yang bergeser semakin dalam yang mendekati tunjaman subduksi. Pada gempa yang dalam sekitar 20 km sampai 180 km menunjukan pergeseran ke garis tunjaman subduksi dimana pada kedalaman tersebut diidentifikasikan sebagai zona Beniof dari tunjaman subduksi. Sudut dari pergeseran posisi gempa yang diperlihatkan oleh diagram rose rata - rata berada dikisaran 0.07o sampai 13o, namun sudut dari pergeseran yang lebih besar dialami oleh gempa - gempa dalam yang dipicu oleh tunjaman subduksi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Thaqibul Fikri Niyartama, M.Si
Uncontrolled Keywords: Relokasi, hiposenter, Double Difference, program hypoDD, model kecepatan, histogram, diagram rose.
Subjects: Fisika
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Fisika (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 21 Jul 2017 09:35
Last Modified: 21 Jul 2017 09:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26728

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum