ETIKA HUBUNGAN SEKSUAL (STUDI PERBANDINGAN PERSPEKTIF ISLAM DAN TANTRA)

Ali Ma'nawi, NIM.: 02361605 (2009) ETIKA HUBUNGAN SEKSUAL (STUDI PERBANDINGAN PERSPEKTIF ISLAM DAN TANTRA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ETIKA HUBUNGAN SEKSUAL (STUDI PERBANDINGAN PERSPEKTIF ISLAM DAN TANTRA))
02361605_File 1 BAB I dan BAB PENUTUP.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (ETIKA HUBUNGAN SEKSUAL (STUDI PERBANDINGAN PERSPEKTIF ISLAM DAN TANTRA))
02361605_File 2_BAB II sampai BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Hubungan seksual merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tak pernah bosan seperti halnya makan dan tidur. Hubungan seksual terkait erat dengan moralitas manusia, karena manusia diciptakan sebagai makhluk sempurna yang mempunyai akal dan pikiran, sehingga masalah seksual menjadi sesuatu yang perlu diatur, walaupun secara alamiah setiap manusia dapat melakukan itu. Dari keterkaitan tersebut kemudian masalah seksual menjadi salah satu objek kajian bagi tiap-tiap kepercayaan atau agama yang ada, bahkan diatur dalam hukum peraturan perundang-undangan sehingga kemudian muncul etika dalam hubungan seksual yang melahirkan banyak teori dan konsep untuk menjawab persoalan tersebut. Dalam Islam, hubungan seksual (jima) merupakan salah satu tujuan dari perkawinan. Masalah jimak telah banyak disinggung dalam literatur-literatur Islam yang bersumber pada al-Quran dan hadis yang kemudian memunculkan beberapa penafsiran dan pendapat tentang etika hubungan seksual. Islam memandang etika hubungan seksual harus dimulai dari hubungan pernikahan yang sah. Islam memberikan suatu batasan yang masih umum terhadap etika hubungan seksual, baik dalam variasi dan posisi jimak ataupun terhadap peran laki-laki dan perempuan dalam hubungan seksual, sehingga dalam Islam sendiri masalah ini menjadi sesuatu yang masih diperdebatkan. Sedangkan dalam ajaran Tantra, hubungan seksual merupakan ibadah tertinggi yang dikenal dengan sebutan ibadah Maethuna. Bagi Tantra, energi terbesar adalah energi seksual dan organ seksual mewakili kekuatan-kekuatan kosmik yang disimbolkan dengan Lingga dan Yoni. Tantra menilai bahwa hubungan seksual adalah hubungan suci penyatuan jiwa dan raga antara pria dan wanita sebagai bentuk mengilangkan dualisme untuk mencapai ketunggalan terhadap Tuhan. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah; bagaimana pandangan Islam dan Tantra terhadap etika hubungan seksual yang terkait dengan variasi dan posisi serta peran laki-laki dan perempuan dalam melakukan hubungan seksual. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang penyusun gunakan adalah penelitian pustaka (library research), sifatnya deskriptif-analitik, dengan menggunakan pendekatan normatif yang kemudian memperhatikan aspek historis, sosiologis dan antropologis, selanjutnya dianalisis secara komparatif. Dari perbandingan kedua sumber di atas setidaknya dapat disimpulkan, bahwa dalam etika hubungan seksual melahirkan tata cara yang santun sebagai bentuk manifestasi bahwa manusia adalah makhluk yang mulia, sehingga permasalahan hubungan seksual adalah penting dan jangan dianggap tabu. Hubungan seks seyogyanya dilakukan suka rela antara pria dan wanita yang tetap, yakni dilakukan dengan beberapa etika yang baik dan sesuai dengan kemanusiaan, juga adanya keserasian antara laki-laki dan perempuan baik dalam variasi dan posisi maupun perannya dalam melakukan hubungan seksual.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, MA
Uncontrolled Keywords: etika; hubungan seksual; tantra; organ reproduksi; penyimpangan seksual
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 21 Feb 2022 13:19
Last Modified: 21 Feb 2022 13:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2713

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum