FENOMENA PERBEDAAN DURASI WAKTU BERPUASA DAN IMPLIKASI HUKUMNYA TERHADAP KEWAJIBAN BERPUASA

Maria Ulfa Sutriani, NIM. 13350049 (2017) FENOMENA PERBEDAAN DURASI WAKTU BERPUASA DAN IMPLIKASI HUKUMNYA TERHADAP KEWAJIBAN BERPUASA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (FENOMENA PERBEDAAN DURASI WAKTU BERPUASA DAN IMPLIKASI HUKUMNYA TERHADAP KEWAJIBAN BERPUASA)
13350049_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (9MB) | Preview
[img] Text (FENOMENA PERBEDAAN DURASI WAKTU BERPUASA DAN IMPLIKASI HUKUMNYA TERHADAP KEWAJIBAN BERPUASA)
13350049_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Diskursus mengenai masalah agama yang menyangkut aspek sosial, politik dan ekonomi seperti ibadah puasa adalah hal yang selalu menarik untuk dikaji. Di zaman sekarang orang Islam tidak hanya mendiami benua Afrika dan Asia, tetapi di seluruh dunia terdapat kaum muslimin baik sebagai musafir maupun penetap, termasuk di daerah kutub yang memiliki kondisi ekstrem dimana siang hari pada musim panas lebih panjang atau malam hari lebih panjang dari daerah lain atau matahari yang tidak pernah tenggelam selama 6 bulan dan sebaliknya tidak pernah terbit selama 6 bulan. Di dunia timur, khususnya negaranegara muslim maupun negara yang beberapa warga negaranya memeluk agama Islam, ibadah puasa menjadi tantangan tersendiri baik dari segi sosiologis lingkungan masyarakatnya maupun dari segi lamanya durasi berpuasa. Pada kajian fikih konvensional lamanya durasi puasa dideskripsikan dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari. Namun dalam kajian modern kemudian dibahas bagaimana ibadah puasa di belahan dunia termasuk di daerah kutub yang dalam hal ini menimbulkan konsekuensi seperti pembahasan mengenai lamanya durasi puasa dan juga implikasi hukum Islam terhadap kewajiban berpuasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hal-hal yang menyebabkan terjadinya perbedaan durasi waktu berpuasa dan memahami bagaimana hukum Islam mengaturnya dengan pendekatan normatif, yaitu suatu pendekatan yang melihat persoalan yang dikaji dengan berlandaskan teks alquran dan hadis serta beberapa pendapat ulama fikih klasik serta dikaitkan dengan kaidah-kaidah fikih. Penelitian ini termasuk jenis penelitian literatur (library research). Datadata diperoleh dari berbagai literatur yang relevan dengan penelitian disertai dengan hasil wawancara sebagai penguat data. Penelitian ini bersifat deskriptifanalitik dengan menggambarkan data yang berkaitan dengan permasalahan, kemudian dianalisis dengan pendekatan yang telah ditentukan. Dari hasil penelitian, perbedaan durasi waktu berpuasa terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah adanya rotasi dan revolusi bumi serta letak suatu wilayah berdasarkan garis lintang dan garis bujur (letak astronomis). Adapun implikasi hukum terhadap kewajiban berpuasa di daerah abnormal adalah harus tetap dilaksanakan dan tidak dapat dipindah pada bulan yang normal waktunya pada tahun tersebut karena tidak sesuai dengan hikmah pensyariatan puasa Ramadan. Sikap yang dapat diambil oleh umat Islam yang menetap di daerah abnormal tersebut adalah mengikuti pendapat masingmasing ulama, ijmak atau fatwa yang lebih mudah dilaksanakan sesuai dengan prinsip syariat dengan tanpa niat untuk „meremehkan‟ atau hanya mengambil sesuatu yang mudah dari aturan agama melainkan untuk dapat menjalankan syariat agama Islam kapan pun dan di mana pun.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. H. Susiknan Azhari
Uncontrolled Keywords: Puasa Ramadan, Perbedaan Durasi Puasa, Daerah Abnormal, Fatwa.
Subjects: Hukum Islam > Fiqih
Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 16 Oct 2017 08:20
Last Modified: 16 Oct 2017 08:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27255

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum