TARJAMAH TAFSIRIYAH AL-QUR’ĀN KARYA M. THALIB BAGIAN “JUZ ‘AMMA”

AHMAD ISROFIEL MARDLATILLAH, SS, NIM. 1320511085 (2017) TARJAMAH TAFSIRIYAH AL-QUR’ĀN KARYA M. THALIB BAGIAN “JUZ ‘AMMA”. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TARJAMAH TAFSIRIYAH AL-QUR’ĀN KARYA M. THALIB BAGIAN “JUZ ‘AMMA”)
1320511085_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA (2).pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (TARJAMAH TAFSIRIYAH AL-QUR’ĀN KARYA M. THALIB BAGIAN “JUZ ‘AMMA”)
1320511085_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR (2).pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Al-Qur’ān takkan pernah habis untuk dikaji atau diteliti. Penelitian ini difokuskan pada Tarjamah Tafsiriyah bagian Juz ‘Amma M. Thalib. Berawal dari rasa ingin mengungkap keunggulan terjemahan M. Thalib dan mencari kekurangannya, juga menjawab tantangan M. Thalib pada ‘Pengantar Korektor’nya. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangannya, penulis meneliti terjemahan tafsiriyah menggunakan metode komparasi pada beberapa ayat dari Juz ‘Amma. Komparasi tiga terjemahan yakni Tarjamah Tafsiriyah, Al-Qur’ān dan Terjemahnya Kemenag dan Al-Qur’ān dan Maknanya karya M. Quraish Shihab. M. Thalib menulis terjemahan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya penelitian ini tertuang dalam tulisan yang jauh dari sempurna. Juz ‘Amma yang terdiri dari 564 ayat, oleh M. Thalib sebelumnya, ditemukan sebanyak 171 ayat salah terjemah pada terjemahan Al-Qur’ān Departemen Agama, berarti ada 30% nya salah terjemah? Angka yang tidak sedikit. Melalui penelitian ini, penulis coba membuktikan apa yang dikatakan M. Thalib. Menurut penulis, M. Thalib pada Tarjamah Tafsiriyahnya berhasil menyajikan terjemahan Juz ‘Amma dengan sangat baik, pemilihan kosakata yang pas untuk ayat-ayat yang jarang terulang, mencarikan makna-makna yang cocok sebagai padanan kata-kata ayat Al-Qur’ān, mampu beliau hadirkan sehingga mudah difahami pembaca. Minimal ada dua hal yang sering menjadi pertimbangan Thalib saat menyajikan terjemahannya kepada publik; (1) logika bahasa yang sederhana dan (2) rasa bahasa yang populer, sehingga terealisasi apa yang sesungguhnya diinginkan oleh beliau dari karya monumentalnya, ‘Memahami Makna Al-Qur’ān Lebih Mudah, Cepat dan Tepat’. Apa yang diinginkan banyak pihak sebelumnya, Al-Qur’ān mampu untuk diterjemahkan dengan metode tafsiriyah saat ini sudah dapat dibaca oleh siapa pun juga. Tidak bertele-tele, tanpa tanda kurung untuk menjelaskan ayat yang kurang jelas, bahkan catatan kaki tidak pernah digunakan Thalib pada Tarjamah Al-Qur’ān ini. Terjemahan M. Thalib ini sangat unik karena mencantumkan Koreksi Tarjamah Harfiyah Al-Qur’ān Kemenag RI yang memuat 170 ayat yang terbilang sangat prinsip dan harus diluruskan dari 3229 ayat Al-Qur’ān, hanya saja tidak satu ayat pun dari Juz ‘Amma yang dimasukkan ke dalam buku koreksi menjadikan tidak fatalnya salah terjemah pada bagian Juz ‘Amma. Koreksi Tarjamah Harfiyah Al-Qur’ān sering dijadikan objek penelitian sebelumnya untuk mencari kelemahan dan kekurangan Thalib. Tetapi, sebagai contoh, jika bagian Juz ‘Amma-nya diteliti, keilmuan Thalib akan terlihat sangat luar biasa. Karya manusia pasti ada saja kekurangannya, penulis menemukan dua hal yang perlu dikoreksi dari Tarjamah Tafsiriyah bagian Juz ‘Amma pada edisi mendatang, satu ayat salah terjemah, dan satu lagi terkait kata ganti nama (dhamir) yang tidak disebut membuat terjemahan menjadi tidak jelas.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag.,
Uncontrolled Keywords: tarjamah tafsiriyah, M. Thalib, MM, QTT, dan terjemahan Kemenag
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 03 Oct 2017 09:26
Last Modified: 03 Oct 2017 09:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27419

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum