KONSELING PADA KELUARGA BROKEN HOME DI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK (P2TPA) REKSO DYAH UTAMI YOGYAKARTA

DEDI HARYANTO NIM: 03220071, (2009) KONSELING PADA KELUARGA BROKEN HOME DI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK (P2TPA) REKSO DYAH UTAMI YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (KONSELING PADA KELUARGA BROKEN HOME DI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK (P2TPA) REKSO DYAH UTAMI YOGYAKARTA)
BAB I, V DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (482kB) | Preview
[img] Text (KONSELING PADA KELUARGA BROKEN HOME DI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK (P2TPA) REKSO DYAH UTAMI YOGYAKARTA)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (211kB)

Abstract

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang wacana keilmuan, terutama pengembangan keilmuan tentang konseling keluarga broken home di jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, serta dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan aktivitas pelayanan konseling bagi konselor di P2TPA Rekso Dyah Utami dan masyarakat dalam upaya pendampingan terhadap keluarga yang mengalami broken home. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah konselor dan pengurus P2TPA Rekso Dyah Utami, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan konseling keluarga yang dilakukan di P2TPA Rekso Dyah Utami dalam melakukan pendampingan pada keluarga broken home. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif, dengan langkah setelah data terkumpul baik yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi dan observasi, data-data tersebut disusun kemudian di analisa dan dijelaskan. Hasil dari penelitian ini antara lain: Metode yang digunakan adalah metode konseling direktif dan disesuaikan dengan kondisi klien, materi yang disampaikan dalam proses konseling tentang kebermaknaan berkeluarga. Penyebab keluarga broken home meliputi: Pertama, krisis idiologis. Kedua, dalam berkeluarga tidak mempunyai referensi. Ketiga, tidak memahami makna berorganisasi. Keempat, adanya intervensi. Kelima, tidak mempersiapkan kemampuan sebelum menikah. Prinsip pelaksanaan konseling pada keluarga broken home: Acceptance, non-judgement, membangun hubungan yang setara antara konselor dan klien, self-determination, support, jika klien meminta maka konselor memberikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan insight. Dalam pelaksanaan konseling pada keluarga broken home konselor P2TPA melakukan langkah-langkah: Pertama, persiapan yang di dalamnya mencakup analisis dan sintesis. Kedua, pelaksanaan yang mencakup diagnosis, prognosis dan treatment. Ketiga, follow up.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Muhsin Kalida, S. Ag, M.A.
Uncontrolled Keywords: Konseling, keluarga broken home
Subjects: Bimbingan dan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan dan Konseling Islam (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 04 Sep 2012 01:48
Last Modified: 29 Dec 2016 09:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2752

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum