KESENIAN BRAEN DI DESA RAJAWANA KECAMATAN KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2006–2015 M (STUDI TENTANG MAKNA DAN FUNGSI)

KURNIA NURUL HIDAYAH, NIM. 10120099 (2017) KESENIAN BRAEN DI DESA RAJAWANA KECAMATAN KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2006–2015 M (STUDI TENTANG MAKNA DAN FUNGSI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KESENIAN BRAEN DI DESA RAJAWANA KECAMATAN KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2006–2015 M (STUDI TENTANG MAKNA DAN FUNGSI))
10120099_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (9MB) | Preview
[img] Text (KESENIAN BRAEN DI DESA RAJAWANA KECAMATAN KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2006–2015 M (STUDI TENTANG MAKNA DAN FUNGSI))
10120099_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Kesenian braen merupakan salah satu kesenian tradisional yang bernafaskan Islam di Indonesia yang berkembang di wilayah Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga. Braen dikategorikan sebagai kesenian Islam baik dari sudut pandang sejarah maupun dari sudut pandang seni. Penelitian berjudul Sejarah Perkembangan Kesenian Braen di Desa Rajawana Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga ini bertujuan untuk mengungkap sejarah dan perkembangan kesenian braen di desa Rajawana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan paparan yang bersifat deskriptif. Sasaran utama penelitian ini adalah anggota kesenian braen dan masyarakat Desa Rajawana yang diianggap tahu tentang kesenian braen. Data yang diperoleh melalui informan dan observasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsionalisme Bronislaw Malinowski. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pendekatan melalui pendekatan antropologi dan juga pendekatan sosiologi. Hasil dari penelitian ini menerangkan bahwa kesenian braen merupakan kesenian tradisional yang bernafaskan Islam yang berasal dari Desa Rajawana yang diwariskan oleh Syekh Makhdum Khusain. Dalam perkembangannya, kesenian braen di Desa Rajawana menjangkau sampai ke luar daerah seperti di Sidareja, Kejobong , dan Bukateja. Kesenian braen juga mendapatkan penghargaan lintang kemukus dalam festival film purbalingga tahun 2015. Kesenian braen yang pada mulanya berfungsi sebagai do’a keselamatan, sekarang juga difungsikan sebagai do’a permohonan hajat apapun yang bersifat positif. Kesenian braen di Desa Rajawana paling sering dipentaskan pada ritual kematian. Kesenian braen merupakan pewarisan budaya yang semestinya dijaga dan dilestarikan, khususnya oleh masyarakat Desa Rajawana itu sendiri dan dukungan dari pihak pemerintah terkait. Perubahan yang terjadi pada kesenian braen baik makna maupun fungsinya merupakan upaya untuk melestarikan kesenian Braen sehingga dapat bertahan hingga sekarang. Perubahan yang terjadi pada kesenian braen tidak lantas menghilangkan identitas kesenian braen sebagai sebuah kesenian lokal yang harus dilestarikan sebagai warisan budaya dari nenek moyang agar tidak tergerus oleh kemajuan zaman yang modern.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Sujadi
Subjects: Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 24 Oct 2017 14:45
Last Modified: 24 Oct 2017 14:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27680

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum