STUDI KOMPARASI METODE WAFA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AR RAIHAN DAN METODE KIBAR DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) SALSABILA I BAITURRAHMAN

Ita Nur Fauziah, NIM: 1520410019 (2017) STUDI KOMPARASI METODE WAFA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AR RAIHAN DAN METODE KIBAR DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) SALSABILA I BAITURRAHMAN. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

Preview	Text (STUDI KOMPARASI METODE WAFA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AR RAIHAN DAN METODE KIBAR DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) SALSABILA I BAITURRAHMAN) 1520410019_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (11MB) | Preview
	Text (STUDI KOMPARASI METODE WAFA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AR RAIHAN DAN METODE KIBAR DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) SALSABILA I BAITURRAHMAN) 1520410019_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Membaca Al Qur’an bagi umat Islam merupakan ibadah, karena itu kita harus mengajarkan ketrampilan membaca Al Qur’an kepada anak sedini mungkin. Di saat sistem di Indonesia berkembang dengan berbagai macam metode, namun metode belajar al Qur’an di Indonesia ternyata masih belum menjadi pembelajaran yang menyenangkan serta mudah bagi para pembelajar. Sehingga masih banyak anak yang merasa bosan dengan pendidikan Al Qur’an dengan metode yang ala kadarnya. Metode Wafa dan Kibar sama-sama memiliki keunikan, yaitu kedua metode ini mengedepankan kinerja otak kanan dan otak kiri dalam pembelajaran melalui cerita, alat peraga dan warna yang mana pembelajaran seperti ini akan lebih mudah diserap oleh otak siswa. Mengkomparasikan kedua metode adalah salah satu cara untuk mengetahui seberapa efektifnya masing-masing metode dan metode yang pantas untuk digunakan di beberapa lembaga. Kedua metode ini belum terlalu banyak diterapkan di sekolah-sekolah dasar daerah Yogyakarta, akan tetapi terdapat sekolah yang telah menerapkan metode Wafa yaitu SDIT Ar Raihan dan yang telah menerapkan metode Kibar yaitu SDIT Salsabila. Berdasarkan data di lapangan, penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kombinasi kualitatif dan kuantitatif dimana penelitian ini melibatkan dua data yaitu kualitatif lebih banyak daripada kuantitatif yang dilakukan berdasarkan model CIPP sebagai model evaluasi program. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dari 85 siswa kelas II di SDIT Ar Raihan dan juga 88 siswa kelas II di SDIT Salsabila I Baiturrahman, sehingga yang diambil untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 41 siswa di SDIT Ar Raihan dan 42 siswa di SDIT Salsabila I. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara kepada guru pengajar dan pencetus metode Wafa dan Kibar, tes lisan untuk mengetahui kemampuan membaca siswa, serta dokumentasi. Hasil penelitian ini menjukkan bahwa: Pertama, penggunaan metode Wafa dalam pembelajaran Al Qur’an di SDIT Ar Raihan telah berjalan efektif, karena sistem yang ditentukan oleh tim pusat telah berjalan maksimal walaupun masih ada beberapa langkah yang tidak terlaksana yaitu tidak memanfaatkan cerita-cerita yang ada di buku tilawah tetapi tetap mengganti dengan tahfidz surat-surat pendek. Kedua, penggunaan metode Kibar dalam pembelajaran Al Qur’an di SDIT Salsabila I Baiturrahman berjalan efektif, namun durasi waktu yang begitu singkat membuat sistem klasikal di dalam kelas tidak terlaksana serta tidak ada pembuka dan penutup dalam pembelajaran. Ketiga, dengan menggunakan statistik t-test dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca Al Qur’an siswa dengan metode Wafa di SDIT Ar Raihan dan metode Kibar di SDIT Salsabila I Baiturrahman tidak terdapat perbedaan. Keempat, kedua proses pembelajaran dengan metode Wafa dan metode Kibar memiliki efektivitas yang sama sehingga menghasilkan kemampuan membaca Al Qur’an siswa yang sama pula. kata kunci : Efektivitas, Pembelajaran Al Qur’an, Metode Wafa dan Metode Kibar

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item