KONSEP USAHA DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS SEMANTIK KATA KASABA)

HOIRUN HAKIM, NIM. 13530053 (2017) KONSEP USAHA DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS SEMANTIK KATA KASABA). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KONSEP USAHA DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS SEMANTIK KATA KASABA))
13530053_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KONSEP USAHA DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS SEMANTIK KATA KASABA))
13530053_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Printah kasaba, dalam sejarah kita melihat bagaimana hebatnya prestasi kerja para sahabat Rasulullah saw. Diantara mereka ada yang berdagang, bertani dan menjalani berbagai pekerjaan halal lainnya. Rasulullah dan para sahabatnya melakukan pekerjaan dengan penuh dedikasi dan semangat tinggi, di sela-sela perjuangan menegakkan agama Islam. Printah ini diturunkan secara bertahap sesuai dengan kondisi perkembangan masyarakat Islam yang selalu mengalami transisi dari kondisi ke kondisi lain, sampai sempurnanya risalah kenabian Muhammad saw. Dalam Al-Qur’an, kasaba terulang sebanyak 36 kali, di setiap ayat yang terdapat di berbagai surah tentunya memiliki makna yang berbeda. Sebab, pemahaman konsep kasaba masih menimbulkan berbagai kontroversi. Perbedaan makna kata kasaba menginspirasi penulis mengkaji makna yang lebih dalam dan jauh seputar kata kasaba di dalam al-Qur’ān. Kata kasaba menjadi kata kunci yang menarik untuk dikaji dalam studi linguistik. Salah satu cabang yang mempelajari makna pada sebuah bahasa adalah semantik. Semantik al-Qur’ān menurut Toshihiko Izutsu berusaha menyingkap pandangan dunia al-Qur’ān (Weltanschaung) melalui analisis semantik terhadap kosakata atau istilah-istilah kunci al-Qur’ān. Proses yang dilakukan meneliti makna dasar dan makna relasional kata kasaba dengan menggunakan analisis sintagmatik, dengan melihat ayat-ayat sesudah kata kasaba yang ada di depan atau di belakang dan paradigmatik mengkomparasikan kata kasaba atau konsep lain yang mirip (sinonim) atau berlawanan (antonim). Kemudian meneliti penggunaan kosakata kasaba pada masa Pra Qur’ānik, dengan melihat sya’ir-sya’ir Arab Pra Islam, Qur’ānik turunya ayat al-Qur’an dan Pasca Qur’ānik penafsiran kata kasaba. Hasil penelitian ini bahwa kata kasaba memiliki makna dasar perbuatan atau mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Secara relasional kata kasaba berubah ketika bersanding dengan kata ikhtiār memiliki makna memilih yang baik, ketika bersanding dengan kata bada’a memiliki makna memulai, ketika bersanding dengan kata kusala bermakna malas atau segan. Kosakata kasaba baru mengalami perubahan drastis pada penafsiran M. Quraish shihab kata kasaba bermakna bekerja, sedangkan menurut Ahmad Musthafa al-Maraghi bermakna amal dan usaha. Dalam fiqih diartikan dengan perbuatan yang memerantai perolehan manfaat atau keterindaran dari bahaya secara mutlak, sehingga kasaba menjadi keinginan manusia untuk mencari harta untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan setiap orang yang melakukannya dijanjikan oleh Allah akan mendapatkan manfaat apa yang diusahakan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. Ahmad Rafiq Ph. D.
Uncontrolled Keywords: Konsep Usaha, Al-Qur'an
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 20 Nov 2017 14:32
Last Modified: 20 Nov 2017 14:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28391

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum