KAFÂ’AH DALAM PERSPEKTIF KIAI DI MAGELANG (PERBANDINGAN ANTARA KELUARGA PONDOK PESANTREN DARUSSALAM WATUCONGOL DENGAN KELUARGA PONDOK PESANTREN AL-ASY’ARI TEMPURAN).

MUHAMMAD BARRUNNAWA, NIM : 13350078 (2017) KAFÂ’AH DALAM PERSPEKTIF KIAI DI MAGELANG (PERBANDINGAN ANTARA KELUARGA PONDOK PESANTREN DARUSSALAM WATUCONGOL DENGAN KELUARGA PONDOK PESANTREN AL-ASY’ARI TEMPURAN). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KAFÂ’AH DALAM PERSPEKTIF KIAI DI MAGELANG (PERBANDINGAN ANTARA KELUARGA PONDOK PESANTREN DARUSSALAM WATUCONGOL DENGAN KELUARGA PONDOK PESANTREN AL-ASY’ARI TEMPURAN).)
13350078_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KAFÂ’AH DALAM PERSPEKTIF KIAI DI MAGELANG (PERBANDINGAN ANTARA KELUARGA PONDOK PESANTREN DARUSSALAM WATUCONGOL DENGAN KELUARGA PONDOK PESANTREN AL-ASY’ARI TEMPURAN).)
13350078_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Kafa’ah merupakan hal yang penting di dalam sebuah perkawinan, walaupun kafa’ah bukan termasuk di dalam syarat dan rukun perkawinan, melainkan hanya sebagai syarat lazim. Apabila sebuah perkawinan dilaksanakan tanpa ada unsur kafa’ah maka perkawinan itu hukumnya tetap sah. Hal yang menarik dalam penelitian ini adalah ketika terdapat dua pondok pesantren tradisional di Kabupaten Magelang memiliki kebiasaan yang berbeda ketika menikahkan anak perempuannya. Kedua pondok pesantren ini adalah Pondok Pesantren Darussalam Watucongol dan Pondok Pesantren Al-Asy’ari tempuran. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan perbedaan di antara kedua pondok pesantren ini adalah pandangan mereka terhadap kafa’ah. Dalam penelitian ini penulis tidak hanya sebatas memaparkan pendapat kiai, akan tetapi juga membandingkan pandangan dan argumen para kiai di masing-masing pondok pesantren ini Penelitian ini termasuk penelitian field research yang dilaksanakan di dua pondok pesantren yang ada di Kabupaten Magelang yaitu Pondok Pesantren Darussalam Watucongol dan Pondok Pesantren Al-Asy’ari Tempuran. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis, yaitu menguraikan suatu masalah yang dalam hal ini adalah kafa’ah. Sumber data primer dari penelitian ini adalah wawancara dengan para kiai di dua pondok pesantren, dan penelitian ini menggunakan pendekatan normatif (fikih), serta teori yang digunakan adalah murni dari usul fikih, kaidah fikih, dan produk fikih. Secara umum kedua pondok pesantren ini sependapat bahwa unsur kafa’ah yang harus diutamakan adalah akhlak dan berilmu. Selain itu para kiai di kedua pondok pesantren juga memberikan dalil dan istinbât hukum yang relatif sama. Yang membedakan di antara kedua pondok pesantren ini adalah anggapan para kiai terhadap pentingnya nasab bagi calon mempelai laki-laki. Para kiai Pondok Pesantren Darussalam watungol tidak mempersoalkan nasab bagi calon mempelai laki-laki, karena menurut mereka nasab tidak bisa digunakan sebagai jaminan seseorang berakhlak baik dan berilmu. Berbeda dengan pendapat para kiai di Pondok Pesantren Al-Asy’ari yang menganggap bahwa nasab adalah hal yang penting dan mampu mempengaruhi kualitas individu seseorang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si.
Uncontrolled Keywords: Kafa'ah, sekufu, pernikahan
Subjects: Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 29 Nov 2017 15:44
Last Modified: 29 Nov 2017 15:44
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28450

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum