KATA AURAT DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK PERSPEKTIF TOSHIHIKO IZUTSU)

NAMIROTU QUBAIYAH, NIM. 1520511031 (2017) KATA AURAT DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK PERSPEKTIF TOSHIHIKO IZUTSU). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KATA AURAT DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK PERSPEKTIF TOSHIHIKO IZUTSU))
1520511031_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (18MB) | Preview
[img] Text (KATA AURAT DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK PERSPEKTIF TOSHIHIKO IZUTSU))
1520511031_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Kata aurat didalam Al-Qur‟an terulang sebanyak 4 kali, sedangkan yang berhubungan dengan aurat terulang sebanyak 9 kali dalam 4 surah. Di setiap ayat terdapat berbagai perbedaan makna, oleh karena itu dibutuhkan pemahaman yang lebih mendalam. Adanya perbedaan makna tersebut, mendorong penulis untuk mengkaji makna yang lebih dalam dan lebih jauh lagi seputar kata aurat di dalam Al-Qur‟an. Dalam tesis ini, penulis mengungkapkan makna dan konsep yang terkandung di dalam kata aurat yang terdapat di Al-Qur‟an dengan menggunakan analisis semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Semantik Al-Qur‟an menurut Toshihiko Izutsu berusaha mengungkap pandangan dunia Al-Qur‟an (Weltanschauung) melalui analisis semantik terhadap kosakata atau istilah-istilah kunci Al-Qur‟an. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meneliti makna dasar dan makna relasional kata aurat dalam Al-Qur‟an dengan menggunakan analisis sintagmatik dan paradigmatik, kemudian meneliti penggunaan kosakata aurat pada masa pra-Qur‟anik, Qur‟anik, dan pasaca Qur‟anik. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan: kata aurat memiliki makna dasar kemaluan (suatu hal yang harus ditutupi), sedangkan makna relasional bisa dianalisis dari makna sintagmatik dan paradigmatik. Analisis sintagmatik kata aurat yaitu bermakna terbuka, rawan (kosong), dan aurat (anggota tubuh yang harus ditutupi). Adapun analisis paradigmatik merupakan analisis yang mengkomprasikan kata atau konsep tertentu dengan kata atau konsep lain yang mirip atau berlawanan: konsep yang mirip (sinonim) aurat dalam penelitian ini ditemukan yaitu kata saw‟ah, dan dilihat dari integrasi antar konsep lain kata aurat memiliki asosiasi dengan manusia, lingkungan, pakaian, jilbab. Perkembangan sinkronik dan diakronik. Dalam perkembangan ini, tokoh semantik Toshihiko Izutsu menggunakan persoalan penggunaan kosakata dalam tiga periode: 1) periode pra Quranik, pada periode ini kata aurat bermakna cacat (aib), 2) periode Qur‟anik, pada periode ini, ayat yang berhubungan dengan aurat diturunkan di Madinah, yang dalam QS. Al-Ahzab: 13 aurat diartikan terbuka, dan dalam surat An-Nur:31,58 diartikan aurat (suatu hal yang harus ditutupi). Adapun ayat tentang aurat yang diturunkan di Makkah dalam QS. al-A‟raf:20,22,26,27 , dan QS. Thoha:121 diartikan kemaluan (sesuatu yang harus ditutupi). 3) periode pasca Qur‟anik, dalam periode ini, sudah banyak muncul perbedaan para mufassir mengenai aurat diantaranya perbedaan penafsiran dalam batasan penutupan aurat dan juga trend masa kini bentuk dalam penutupan aurat.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Ubaidillah,S.S., M.Hum,
Uncontrolled Keywords: Kata Aurat, Semantik Toshihiko Izutsu
Subjects: Bahasa Arab
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 24 Nov 2017 15:08
Last Modified: 24 Nov 2017 15:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28501

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum