SPIRIT AGAMA SEBAGAI PEMBENTUK FONDASI MASYARAKAT MAJEMUK DALAM FILM TUHAN DI ATAS LIFT

NAILU ALFIN ROHMATULLAH, NIM. 12540060 (2017) SPIRIT AGAMA SEBAGAI PEMBENTUK FONDASI MASYARAKAT MAJEMUK DALAM FILM TUHAN DI ATAS LIFT. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SPIRIT AGAMA SEBAGAI PEMBENTUK FONDASI MASYARAKAT MAJEMUK DALAM FILM TUHAN DI ATAS LIFT)
12540060_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (17MB) | Preview
[img] Text (SPIRIT AGAMA SEBAGAI PEMBENTUK FONDASI MASYARAKAT MAJEMUK DALAM FILM TUHAN DI ATAS LIFT)
12540060_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Manusia adalah salah satu makhluk yang diciptakan oleh tuhan yang berbeda dengan makhluk lain dengan diberikannya akal pikiran dapat dipakai untuk memikirkan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Berdasarkan hal tersebut, manusia memiliki perbedaan dari unsur nurture dan culture. Hal tersebut menjadi pemicu adanya kaemajemukan dalam kehidupan bermasyarakat. Film tidak terlepas dari kepentingan-kepentingan si sekitarnya. Film dapat merefleksikan kehidupan masyarakat, dan masyarakat dapat diberdayakan melalui film yang mengangkat tema kehidupan masyarakat tersebut. Termasuk film "Tuhan di Atas Lift", film ini mengangkat tema kemajemukan dalam masyarakat yang sampai hari ini masih hangat diperbincangkan, khususnya di Indonesia yang sarat akan kemajemukan. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini berusaha mengungkapkan, bagaimana pesan sebenarnya sang kreator dari film "Tuhan di Atas Lift" merepresentasikan spirit agama menjadi fondasi masyakat majemuk di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah analisis isi kritis dengan pendekatan kualitatif pada Spirit Agama Sebagai Pembentuk Fondasi Masyarakat Majemuk dalam Film "Tuhan di Atas Lift" dengan menggunakan analisis Pesan Hermeneutika Schleiermacher, Penulis bermaksud mengetahui pesan-pesan nilai spirit agama yang disampaikan Sutradara dengan melihat pada bahasa dan psikologis dari tingkah laku dan dialog pemain dalam sebuah adegan (scene) dan juga latar belakang sutradara. Teori yang digunakan adalah Teori Motif dan Tindakan Sosial dari Max Weber. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dalam film "Tuhan di Atas Lift" terdapat nilai-nilai positif dari bentuk spirit agama yang digunakan sebagai fondasi dalam masyarakat majemuk. Nilai inklusif untuk mau menolong dan bekerja sama antara pemeluk agama lain dan sadar akan adanya perbedaan, nilai toleransi (saling menghargai) atar pemeluk agama, nilai persamaan dan persaudaraan antara umat beragama, nilai bijaksana dalam memandang perbedaan dan husn al-dhan (berprasangka baik) terhadap pemeluk agama lain. Secara umum, spirit agama dapat digunakan sebagai pembentuk fondasi dalam masyarakat majemuk dalam film pendek berjudul " Tuhan di Atas Lift".

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Munawar Ahmad, S.S M.Si.
Uncontrolled Keywords: Film tidak terlepas dari kepentingan-kepentingan
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 18 Dec 2017 10:24
Last Modified: 18 Dec 2017 10:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28676

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum