UPACARA PERKAWINAN DALAM MASYARAKAT KAMPUNG NAGA, DESA NEGLASARI, KECAMATAN SALAWU, KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT

EKA QAANITAATIN - NIM. 04121746, (2009) UPACARA PERKAWINAN DALAM MASYARAKAT KAMPUNG NAGA, DESA NEGLASARI, KECAMATAN SALAWU, KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (UPACARA PERKAWINAN DALAM MASYARAKAT KAMPUNG NAGA, DESA NEGLASARI, KECAMATAN SALAWU, KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT)
BAB I,V.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (UPACARA PERKAWINAN DALAM MASYARAKAT KAMPUNG NAGA, DESA NEGLASARI, KECAMATAN SALAWU, KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT)
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (189kB)

Abstract

Secara administratif Kampung Naga berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Luas tanah Kampung Naga kurang lebih 1,5 hektar, sebagian besar digunakan untuk perumahan, pekarangan, kolam dan selebihnya digunakan untuk pertanian sawah yang dipanen satu tahun dua kali. Masyarakat Naga tidak menutup untuk menerima budaya dari luar, selama budaya itu tidak merusak budaya yang ada di Kampung Naga. Penduduk Kampung Naga semuanya beragama Islam, akan tetapi sebagaimana masyarakat adat lainnya mereka juga sangat taat memegang adat istiadat dan kepercayaan nenek moyangnya. Upacara perkawinan yang digelar masyarakat Kampung Naga menjadi salah satu kegiatan yang banyak mengandung ritual. Perkawinan adalah peristiwa yang sangat penting, karena menyangkut tata nilai kehidupan manusia. Oleh sebab itu perkawinan merupakan tugas suci (sakral) bagi manusia untuk mengembangkan keturunan yang baik dan berguna bagi masyarakat luas. Hal ini tersirat dalam tata cara upacara perkawinan. Semua kegiatan, termasuk segala perlengkapan upacara adat merupakan simbol yang mempunyai makna bagi pelaku upacara. Disamping itu pelaku memohon kepada Tuhan agar semua permohonan dapat dikabulkan. Problem penelitian disini adalah mengapa masyarakat Naga yang semuanya beragama Islam, tetapi dalam setiap upacaranya selalu menggunakan berbagai bentuk sesaji. Secara normatif, Islam mengajarkan bahwa hanya kepada Tuhanlah orang menyandarkan kebutuhannya, tidak melalui sesaji. Manusia bisa mengajukan permohonan secara langsung kepada Tuhan. Upacara perkawinan masyarakat Naga diselenggarakan dengan cara sederhana atau bisa dikatakan tertutup bagi masyarakat luar Kampung Naga. Upacara perkawinan di Kampung Naga ada beberapa tahapan, yaitu, pra perkawinan, perkawinan dan sesudah perkawinan. Pra perkawinan, dilakukan sebelum aqad nikah, seperti melamar, seserahan, dan ngeuyeuk seureh.Pelaksanaan perkawinan, seperti aqad nikah dan sungkem. Sesudah perkawinan, dilakukan setelah aqad nikah, seperti upacara sawer, nincak endog (telur), buka pintu, ngariung, dan munjungan. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan tokoh masyarakat seperti kuncen. Tujuan dari penelitian ini yaitu, peneliti ingin mengkaji upacara perkawinan yang diselenggarakan oleh masyarakat Kampung Naga sebagai ekspresi budaya Islam. Rumusan masalah yang akan memandu penelitian ini adalah bagaimana prosesi pelaksanaan upacara perkawinan yang terjadi di Kampung Naga? Apa makna yang terkandung dalam simbol-simbol upacara perkawinan? Mengapa masyarakat Kampung Naga masih mempertahankan tradisi ritual adat?

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: DRA. SORAYA ADNANI, M.SI
Uncontrolled Keywords: Upacara perkawinan, adat istiadat, Kampung Naga Ds Neglasari Kab. Tasikmalaya
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 09 Aug 2012 18:22
Last Modified: 21 Dec 2016 09:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2897

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum