PERKEMBANGAN MASYARAKAT SYI’AH DI DUKUH CANDI BANJARAN BANGSRI JEPARA 1982-2016 M

PRIMA AYU KARTIKA, NIM. 13120116 (2017) PERKEMBANGAN MASYARAKAT SYI’AH DI DUKUH CANDI BANJARAN BANGSRI JEPARA 1982-2016 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERKEMBANGAN MASYARAKAT SYI’AH DI DUKUH CANDI BANJARAN BANGSRI JEPARA 1982- 2016 M)
13120116_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (PERKEMBANGAN MASYARAKAT SYI’AH DI DUKUH CANDI BANJARAN BANGSRI JEPARA 1982- 2016 M)
13120116_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Syi‟ah adalah salah satu sekte atau aliran dalam Islam yang berawal dari sebuah gerakan politik dan berkembang menjadi gerakan teologi. Menurut sejarah, Syi‟ah masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya Islam ke Nusantara. Karena kerajaan pertama yang terbentuk yakni Kerajaan Peurlak dan Samudera Pasai pada waktu itu bermadzhab Syi‟ah. Syi‟ah di Indonesia sebelumnya belum begitu populer, sampai akhirnya meletusnya Revolusi Islam di Iran. Gelombang pemikiran dari revolusi ini sampai ke Indonesia dan merambah ke Jawa Tengah khususnya di Desa Banjaran Bangsri Jepara. Abdul Qadir Bafaqih adalah orang yang pertama kali mendeklarasikan Syi‟ah di Dukuh Candi Banjaran setelah sebelumnya dia mendapatkan buku-buku kiriman dari Kuwait. Penyebaran Syi‟ah dilakukannya di Ponpes Al-Khairat yang telah lama dia dirikan. Perkembangan selanjutnya, di Dukuh Candi Banjaran ini menjadi komunitas Syi‟ah terbesar jika dibandingkan di tempat lain di Jepara. Keberadaan Syi‟ah di Dukuh Candi Banjaran juga berbeda dengan Syi‟ah di tempat lain yang sering terjadi konflik. Jika dibandingkan dengan jumlah secara kuantitas, masyarakat Syi‟ah dapat disebut sebagai minoritas, namun sampai saat ini mereka tetap menunjukkan eksistensi dan perkembangannya yakni dalam segi sosial keagamaan. Peneliti menggunakan pendekatan Sosiologi dengan memakai teori evolusi Spencer. Menurut Spencer, evolusi adalah menyoroti perkembangan dari sederhana menjadi sesuatu yang kompleks. Spencer menggambarkan bahwa perkembangan masyarakat adalah dari yang homogen menuju masyarakat yang heterogen. Sedangkan jenis teori evolusi yang digunakan peneliti adalah teori evolusi multi-linear. Kemudian untuk melihat dampak dari perkembangan masyarakat tersebut, peneliti menggunakan perubahan sosialnya Selo Sumardjan. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang menggunakan metode sejarah dengan tahapan sebagai berikut: heuristik (pengumpulan data) yangdilakukan melalui studi pustaka dan penelitian lapangan, verifikasi (kritik sumber) dan interpretasi terhadap sumber-sumber yang diperoleh untuk selanjutnya dilakukan penulisan sebagai hasil akhir dari penelitian sejarah. Hasil dari penelitian ini adalah Syi‟ah telah masuk di Dukuh Banjaran dibawa oleh Abdul Qadir Bafaqih dan dideklarasikan pada tahun 1982. Pola perkembangan masyarakat Syi‟ah di Dukuh Candi Banjaran terdiri dari tiga media yakni melalui geneologi, pendidikan, dan sosial-keagamaan. Faktorfaktor yang mempengaruhi perkembangan masyarakat Syi‟ah di Dukuh Candi Banjaran adalah adanya sikap toleransi dan kesadaran masyarakat Dukuh Candi Banjaran, faktor kekerabatan, unsur satu guru, dan faktor lembaga sosial Syi‟ah. Berdasarkan perekambangan tersebut melahirkan perubahan sosial yang terjadi yakni pembangunan sarana ibadah dan perubahan sikap serta terbentuknya beberapa lembaga sosial keagamaan Syi‟ah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Nurul Hak, S. Ag.,M. Hum
Uncontrolled Keywords: Masyarakat Syiah, Dukuh Candi, Banjaran Bangsri Jepara
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 15 Jan 2018 09:40
Last Modified: 15 Jan 2018 09:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28989

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum