KONSEP KOSMOLOGI ISLAM MENURUT WILLIAM C. CHITTICK SKRIPSI

MUHAMMAD ARIF SETIAWAN, NIM. 11510079 (2017) KONSEP KOSMOLOGI ISLAM MENURUT WILLIAM C. CHITTICK SKRIPSI. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img] Text (KONSEP KOSMOLOGI ISLAM MENURUT WILLIAM C. CHITTICK SKRIPSI)
11510079_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img]
Preview
Text (KONSEP KOSMOLOGI ISLAM MENURUT WILLIAM C. CHITTICK SKRIPSI)
11510079_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Tulisan ini mengupas salah satu tema terpenting dalam filsafat, yakni berkaitan dengan hakikat alam semesta dari sudut pandang ajaran Islam. Penyelidikan tentang alam semesta selalu berkaitan langsung dengan peran manusia dalam menemukan makna hidupnya, sehingga pengabaian terhadapnya berarti turut mengabaikan signifikansi keberadaan manusia. Dengan menggunakan perspektif William C. Chittick, tulisan ini berusaha untuk menemukan akar-akar kosmologi Islam beserta signifikansi dari pandangan kosmik tersebut bagi kehidupan kita sehari-hari, khususnya bagi peradaban kita di masa sekarang. Supaya mencapai pemahaman yang mendalam, penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan filosofis dengan bersumber pada data-data literatur kepustakaan (library research). Dalam pengolahan datanya, peneliti menggunakan metode deskriptif-analitis dan interpretasi serta menggunakan penalaran baik deduktif maupun induktif. Kesimpulannya, William Chittick berpendapat bahwa Islam memandang realitas berdasarkan prinsip tauhid yang menghasilkan struktur hubungan kesatuan antara Tuhan (Metakosmos), Alam Semesta (Makrokosmos) dan Manusia (mikrokosmos). Hubungan ketiga komponen diatas harus terjalin dengan baik supaya tercipta harmoni kehidupan. Worldview ini telah banyak menghilang di dalam kesadaran manusia kontemporer sehingga menghasilkan disharmonisasi kehidupan. Perlu perubahan kesadaran secara radikal guna mengembalikan segala sesuatu sesuai pada tempatnya. Untuk itu, perlu diupayakan pembangkitan kembali tradisi intelektual sebagai imbangan dari kecenderungan tradisi penukilan yang menguasai peradaban modern. Tradisi intelektual yang dimaksud adalah tradisi pengembangan pengetahuan intelektual yang diperoleh melalui verifikasi (taḥqiq) seperti yang dicontohkan pada ilmu matematika, bukan melalui imitasi (taqlid) kepada otoritas atau orang lain sebagaimana pada ilmu-ilmu bahasa dan kebudayaan. Dengan aktualisasi pengetahuan intelektual, kita akan mampu mencapai pengetahuan yang benar akan realitas sebagaimanan adanya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Mutiullah, S.Fil.I. M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Tauhid, Metakosmos, Makrokosmos, Mikrokosmos, Pengetahuan Intelektual dan Pengetahuan Nukilan
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 29 Jan 2018 11:32
Last Modified: 29 Jan 2018 11:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29186

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum