Agama dan Pendidikan Bagi Pembangunan Bangsa: Studi Komparatif Pemikiran Soedjatmoko dan Abdurrahman Wahid

Maemonah, . (2014) Agama dan Pendidikan Bagi Pembangunan Bangsa: Studi Komparatif Pemikiran Soedjatmoko dan Abdurrahman Wahid. In: PROCEEDING AICIS XIV. Prosiding, Vol. 1 (No. 1). STAIN Samarinda, Samarinda, pp. 652-661. ISBN 978-602-7774-39-1

[img]
Preview
Text
Maemonah - Proceeding_AICIS_2014.pdf - Published Version

Download (783kB) | Preview

Abstract

Agama dan pendidikan adalah dua hal yang berbeda namun keduanya tidak dapat dipisahkan. Agama dan pendidikan memiliki peran sentral bagi proses pembangunan jatidiri Indonesia sebagai suatu bangsa. Gagasan-gagasan tersebut lahir dari Soedjatmoko dan Abdurrahman Wahid. Keduanya memiliki spirit gagasan yang sama meskipun latar belakang pendidikan, budaya, dan bahkan politik juga berbeda. Menelaah keduanya penting karena, bagi peneliti kedua tokoh tersebut selalu menunjukkan karakternya yang kuat dengan pemikiran-pemikiran yang genuine meskipun harus melawan arus dan bahkan berhadapan dengan kekuasaan. Gagasan-gagasan kedua tokoh tersebut selalu hadir dalam suatu format yang lebih substantif, tidak pragmatis. Pada sisi lain, yang sering menjadi perhatian masyarakat adalah peran Soedjatamoko dan Abdurrahman Wahid yang selalu pasang badan untuk dan demi bangsa Indonesia sikap demikian tentu didasari oleh suatu pemikiran yang tidak sederhana. Sikap tersebut, di antaranya, sepengetahuan peneliti, adalah bahwa bangsa sebenarnya hanya merupakan suatu ruang, Soedjatmoko dan Abdurrahman Wahid berusaha untuk, pertama, memelihara dan bahkan memperbaiki ruang agar subjek yang ada di ruang bisa tetap eksis, dan kedua, tentu yang paling utama, memelihara dan memperbaiki substansi subjek yang ada di dalam ruang tersebut. Subjek-subjek tersebut adalah manusia itu sendiri. Untuk memperbaiki dan mengembangkan manusia dan kemanusiaan hanya dapat dilakukan dengan memperbaiaki sisi substansi dan sisi eksistensi manusia dan kemanusiaan. Perbaikan sisi substansi manusia dan kemanusiaan bangsa Indonesia berarti perbaikan sisi-sisi agama mereka. Perbaikan sisi eksistensi manusia dan kemanusiaan bangsa Indonesia berarti perbaikan sisi-sisi pendidikan dan kependidikan manusia dan kemanusiaan bangsa Indonesia. Mengapa demikian? Itulah persoalan pokok yang akan dijawab dalam penelitian ini. Dengan studi komparatif sebagai metode analisis, penelitian ini menunjukkan bahwa gagasan-gagasan Soedjatmoko dan Abdurrahman Wahid tentang posisi, peran, atau kontribusi agama dan pendidikan dalam pembangunan bangsa tumbuh dan berdialektik baik secara negative maupun. secara positif. Agama dan pendidikan berdialektika secara negative dalam konteks pembangunan bangsa ketika agama dan pendidikan dikekang dalam batas-batas yang dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaan atas nama bangsa atau negara. Pada saat yang sama agama dan pendidikan sdapat menjadi modal utama bagi proses pembangunan masyarakat yang bebas dan berkualitas. Lepas dari kemungkinan sisi negatif yang dirasakan, pekerjaan yang harus segera dilakukan hari ini adalah justru membuktika peran positif agama dan pendidikan bagi pembanganan suatu bangsa yaitu dengan menjadi masyarakat dan manusia yang dewasa dalam berbangsa. Keduanya sepekat bahwa pendidikan tidak semata dibaca sebagai suatu institusi transformasi ilmu pengetahuan. Pendidikan, bagi keduanya, merupakan pendewasaan masyarakat sehingga berkualitas dan memiliki kebebasan untuk berkembang

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: Agama, pendidikan
Subjects: AGAMA - PERBANDINGAN - PENDIDIKAN
Divisions: Prosiding (Proceeding)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 30 Jan 2018 09:23
Last Modified: 30 Jan 2018 09:23
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29206

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum