ONTOLOGI DAN EKSISTENSI TUHAN PERSPEKTIF EMHA AINUN NADJIB

FAIZ FAUZI, NIM. 1520510023 (2017) ONTOLOGI DAN EKSISTENSI TUHAN PERSPEKTIF EMHA AINUN NADJIB. Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ONTOLOGI DAN EKSISTENSI TUHAN PERSPEKTIF EMHA AINUN NADJIB)
1520510023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (ONTOLOGI DAN EKSISTENSI TUHAN PERSPEKTIF EMHA AINUN NADJIB)
1520510023_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Tasawuf pada hakikatnya pengalaman batin dalam hubungan langsung antara hamba dan Tuhan yaitu melalui cara tertentu di luar logika akal, bersatunya subjek dan objek hingga menyebabkan yang bersangkutan “dikuasai” gelombang kesadaran Tuham. Pengetahuan tasawuf juga dibicarakan salah satu penyair, penulis, seniman, sastrawan, budayawan yang mewarnai media massa yang populer diera 1980 hingga 1990-an yaitu Emha Ainun Nadjib atau biasa dipanggil Emha, Cak Nun, Mbah Nun. Karya-karyanya banyak ditemukan dalam wacana religius dan spiritual, khususnya dalam esai dan puisinya. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka, dengan sumber data primernya yaitu karya-karya esai Emha maupun orang lain yang menulis tentang Emha.Dalam penelitian ini, penulis menyoroti pemikiran Emha tentang Eksistensi Tuhan dalam landasan ontologis. Hasil dari kajian menjelaskan bahwa dimensi religiusitas atau ketuhanan, dalam perspektif Emha adalah dimensi ketauhidan yang dilandasi oleh konsep Ahad dan Wahid. Kesadaran Ahad tersebut sebenarnya lebih dekat dengan pemaknaan egosentrisme yang muaranya adalah “penuhanan diri pribadi”, sedangkan kesadaran wahida adalah proses menuju Tuhan atau menempuh metode tarekat (jalan) di dunia untuk kembali kepada-Nya. Setiap manusia adalah ahad-ahad yang menempuh perjalanan menuju Wahid dengan metode tauhid, yaitu menomor satukan Tuhan disetiap langkah hidupnya. Ahad dan Wahid tersebut adalah landasan ontologis menurut Emha. Eksistensi Tuhan terlihat dalam proses penciptaan alam berlangsung selama enam hari. Siklus tersebut pada akhirnya akan manunggal (menyatu) kembali bersama Allah. Eksestensi Tuhan menurut Emha adalah Emanasi Tuhan yang dalam kerangka wahdah al-wujud. Semua berasal dari Allah dan akan menyatu kembali dengan Allah (al-Haq).

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. H. Muhammad Taufik S.Ag.,M.A
Uncontrolled Keywords: Tuhan, Emha, Tasawuf, Ontologi, Eksistensi, Ahad-Wahid.
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 01 Feb 2018 14:15
Last Modified: 01 Feb 2018 14:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29247

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum