PENGEMBANGAN MODUL METODE BERMAIN PERAN INKLUSIF GENDER

RINA ROUDHOTUL JANNAH, NIM. 10470033 (2017) PENGEMBANGAN MODUL METODE BERMAIN PERAN INKLUSIF GENDER. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENGEMBANGAN MODUL METODE BERMAIN PERAN INKLUSIF GENDER) 1520431003_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (14MB) | Preview
	Text (PENGEMBANGAN MODUL METODE BERMAIN PERAN INKLUSIF GENDER) 1520431003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (7MB)

Abstract

This study is based on the observation of the content of gender inequality values in the system of Early Childhood Education (PAUD) in both the scope of learning. This causes inequality in the developing opportunities of male and female. While it is important to construct gender inclusive since early stage so that it will break the discrimination ropes and open equal opportunities according to passion in future development. To that end, the researcher develops an Gender Inclusive Role-Playing Method in the form of a module which will become a practical guide for PAUD educators especially for children aged 5-6 years. The type of research is development (R&D). this research aims to develop the method and know its feasibility in usage. Data collection techniques consists of two kinds. The first is non-tests that consists of observation, interview, documentation and questionnaire. The second is the test in the form of pretest and posttest. Researchers conducted observation, interviews and distributed questionnaires the need to explore materials prior to development. The next step is to create a prototype of development material which is then validated by media and materials expert, educators, and take educator response. After that revision of product design then used in small-scale experiment. Prior to use in large-scale experiment, the prototype was revised to be an intact module. The pre-development results is RA in Tegalrejo District still has gender inequality in planning, role selection, use of APE (educational game tool), and educators still dominate in learning. The result showed that the average score of the overall validator obtained score 4.07 which is in the category of “Good”. The response percentage of educator in small-scale experiment amounted to 84.6% and 88.4% in large-scale experiment which are both in the category of "Very High". Furthermore, pretest an posttest result in small-scale experiment is at a standard gain of 0.79 with a "high" interpretation, whereas in large-scale experiment it is at a standard gain of 0.62 with a "moderate" interpretation. The observation of the educator by using the module in small-scale experiment reaches 85% and in large-scale experiment reaches 84.6% which are both in the category of "Very High". The module is in the "very high" category in improving the child's ability by 82.41% in small-scale experiment and 82.80% in large-scale experiment. Thus the use of the module is considered to be effective in improving the capability in the application of Gender Inclusive Role-Playing Methods. ( INDONESIA ) Penelitian ini berdasarkan pengamatan adanya muatan nilai-nilai ketidakadilan gender pada sistem penyelenggaran jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam ruang lingkup pembelajarannya. Hal tersebut menyebabkan an equality pada kesempatan berkembang anak laki-laki dan perempuan. Padahal penting untuk mengkonstruk inklusif gender sejak dini, hal tersebut akan memutus tali deskriminasi dan membuka kesempatan yang sama dalam berkembang sesuai di masa mendatang. Untuk itu peneliti mengembangkan sebuah Metode Bermain Peran Inklusif Gender dalam bentuk modul yang nantinya akan menjadi panduan praktis bagi pendidik PAUD khususnya untuk anak usia 5-6 tahun. Jenis penelitian ini adalah pengembangan (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul serta mengetahui kelayakannya dalam pemakaian.. Teknik pengumpulan data terdiri dari dua yaitu non-test yang terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi, angket dan test yang berbentuk pretest serta posttest. Peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk mengeksplor bahan sebelum pengembangan. Langkah selanjutnya adalah membuat prototipe bahan pengembangan yang kemudian divalidasi dan penggalian respon untuk digunakan dalam ujicoba skala kecil. Sebelum digunakan dalam ujicoba skala besar, prototipe direvisi menjadi modul utuh. Hasil Penelitian sebelum pengembangangan yaitu RA di Kecamatan Tegalrejo masih memiliki muatan bias gender dalam perencanaan, pemilihan peran, penggunaan APE (alat permainan edukatif), dan pendidik masih mendominasi dalam pembelajaran. Keseluruhan validator diperoleh skor 4.07 yang berada pada kategori “Baik”. Prosentase respon pendidik dalam ujicoba skala kecil sebesar 84.6% dan ujicoba skala besar 88.4% yang sama-sama berada pada kategori “sangat tinggi”. Selanjutnya hasil pretest dan posttest pada uji coba skala kecil berada pada gain standar 0.79 dengan interpretasi “tinggi”, sedangkan dalam uji coba skala besar berada pada gain standar 0.62 dengan interpretasi “sedang”. Observasi peningkatan kemampuan pada pendidik dengan menerapkan modul pada ujicoba skala kecil mencapai 85% dan uji coba skala besar mencapai 84.6% yang sama-sama berada pada kategori “sangat tiggi”. Modul tersebut berada dalam kategori “sangat tinggi dalam meningkatkan kemampuan anak sebesar 82.41% pada uji coba skala kecil dan 82.80% pada uji coba skala besar. Dengan demikian penggunaan Modul dianggap efektif dalam meningkatkan kemampuan dalam penerapan metode bermain peran inklusif gender.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item