PERBAIKAN KANDUNGAN KIMIA TANAH SAWAH PASCA PANEN DENGAN PENAMBAHAN PUPUK HIJAU LIMBAH PANEN KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEA L.)

ELIA SAFAATUN NIKMAH, NIM. 13640022 (2017) PERBAIKAN KANDUNGAN KIMIA TANAH SAWAH PASCA PANEN DENGAN PENAMBAHAN PUPUK HIJAU LIMBAH PANEN KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEA L.). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERBAIKAN KANDUNGAN KIMIA TANAH SAWAH PASCA PANEN DENGAN PENAMBAHAN PUPUK HIJAU LIMBAH PANEN KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEA L.))
13640022_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PERBAIKAN KANDUNGAN KIMIA TANAH SAWAH PASCA PANEN DENGAN PENAMBAHAN PUPUK HIJAU LIMBAH PANEN KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEA L.))
13640022_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Tanah sawah digunakan untuk menanam tanaman budidaya selama bertahun-tahun sehingga penyerapan unsur hara tanah sawah juga berlangsung terus menerus. Tanah sawah banyak mengalami perubahan fisiko kimia tanah, oleh karena itu, dibutuhkan pupuk alternatif pengganti pupuk anorganik untuk perbaikan kondisi tanah salah satunya pupuk hijau. Pupuk hijau yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah panen kacang tanah (Arachis hypogea L.). Selain bahan yang melimpah, limbah panen kacang tanah merupakan tanaman dari famili legum yang kaya akan nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi limbah panen kacang tanah sebagai pupuk hijau serta mengetahui metode mana yang paling efektif diantara cacah basah, cacah kering, dan kompos cair untuk menambah kandungan hara tanah. Data tinggi tanaman, jumlah daun, akar terpanjang, berat kering, dan berat basah yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA satu arah, dilanjutkan dengan Uji Duncan dengan taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan kandungan N sebesar 0,22%, kandungan P 283,19 ppm, K sebesar 0,005% serta C-organik 2,22% terjadi peningkatan kandungan kimia tanah sawah setelah penambahan pupuk hijau. Pada metode cacah basah (P2) jika dibandingkan dengan kontrol menghasilkan kenaikan unsur C-organik sebesar 89,63 %, unsur N sebanyak 127 % serta unsur K meningkat sebanyak 140%. Pada metode cacah kering (P3) dibandingkan dengan kontrol mengalami peningkatan C-organik sebesar 0,71 %, untuk unsur N meningkat 150 %, dan unsur K terjadi peningkatan sebanyak 140 %. Metode kompos cair dibandingkan dengan control, hanya terjadi peningkatan pada unsur C-organik 0,15 % dan N sebesar 40,9 %. Penambahan pupuk hijau juga meningkatkan pertumbuhan tanaman bayam merah sebagai tanaman uji. Maka dari itu, limbah panen kacang tanah berpotensi sebagai pupuk hijau karena mampu menambah unsur hara tanah. Metode yang paling efektif dalam penambahan pupuk hijau ini adalah metode cacah basah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Anti Damayanti, S.Si.M.Mol.Bio
Uncontrolled Keywords: pupuk hijau, Arachis hypogea L., cacah basah, cacah kering, kompos cair
Subjects: Biologi
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 09 Feb 2018 09:32
Last Modified: 09 Feb 2018 09:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29405

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum