HOAX DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN

SALWA SOFIA WIRDIYANA, NIM. 13530103 (2017) HOAX DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HOAX DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN)
13530103_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (HOAX DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN)
13530103_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Fenomena hoax yang marak terjadi di abad milenium ini, terlebih pada media sosial, telah meracuni pikiran dan membawa dampak negatif bagi masyarakat. Ditambah lagi, Indonesia menduduki peringkat keenam sebagai negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Sayangnya, hal ini tidak diimbangi dengan sikap selektif masyarakat terhadap berita-berita yang diterima, sehingga berita hoax semakin mudah tersebar. Bahkan, dengan alasan uang, terdapat kelompok-kelompok tertentu yang secara sengaja “memproduksi” berita hoax. Melihat fenomena ini, umat islam khususnya, membutuhkan solusi yang didasarkan pada ajaran Al-Quran. Sebab, sebagaimana yang telah menjadi prinsip umum, bahwa Al-Quran salih li kulli zaman wa makan. Kajian tafsir tematik ini menggunakan metode maudhui usungan Abu Hayy Al-Farmawi. Dimulai dari penentuan tema tertentu, menentukan ayat-ayat setema yang hendak dibahas, pembahasan tentang kronologi ayat, asbabun nuzul ayat, dan munasabah ayat. Disertai dengan penafsiran-penafsiran yang menjelaskan ayat-ayat berkaitan, kemudian dilengkapi dengan hadis-hadis yang menguatkan apabila dibutuhkan. Kemudian pada pembahasan akhir, penulis menambahkan solusi dari Al- Quran atas permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, guna memahamkan pembaca hasil dari penelitian ini. Adapun ayat-ayat yang diambil terdapat enam ayat, yaitu Q.S. Al-Hujurat ayat 6, Q.S. Al-Ahzab ayat 30 dan 58, Q.S. Al-Nur ayat 11 dan 12, dan Q.S. Al-Nisa ayat 83. Hoax dalam Al-Quran direpresentasikan dengan istilah ifk, fasiq, munafiq, murjifun, dan tabayyun. Setelah melakukan pembacaan atas ayat-ayat yang berkaitan dengan istilah tersebut, disimpulkan bahwa berita hoax dapat diminimalisir dengan cara berpikir kritis, memiliki kematangan emosi, melakukan tabayyun, dan memperluas wawasan. Selain itu, Al-Quran juga mengajarkan etika berkomunikasi yang baik, yaitu qaulan sadidan (tutur kata yang benar), qaulan baligan (perkataan baik yang membekas pada jiwa), qaulan maisuran (ucapan yang pantas), qaulan layyinan (kata-kata yang lemah lembut), qaulan kariman (perkataan yang mulia), dan qaulan ma‘rufan (perkataan yang baik). Sebagai Muslim yang baik hendaknya selektif dan kritis dalam menanggapi berita-berita yang tersebar di sosial media. Karena hal tersebut menentukan akan mendapat dampak positif atau dampak negatif. Apabila mendapat dampak positif, maka sosial media akan menjadi sangat berguna bagi penerima dan penikmat beritaberita yang beredar. Sebaliknya, apabila mendapat dampak negatif, maka sosial media hanya akan menjadi penipu bisu baginya, lantaran sosial media tidak bisa mengklarifikasi berita tanpa seseorang yang mencari kebenarannya sendiri

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. Muhammad, M.Ag.,
Uncontrolled Keywords: Hoax, Pandangan Al-Qur’an
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 14 Mar 2018 10:58
Last Modified: 14 Mar 2018 10:58
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29590

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum