KRITIK MATAN HADIS (Studi Komparatif Pemikiran Ibn Qayyim al-Jauziyyah dan Muhammad al-Ghazali)

Thoha Saputro - 04531776, (2009) KRITIK MATAN HADIS (Studi Komparatif Pemikiran Ibn Qayyim al-Jauziyyah dan Muhammad al-Ghazali). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (KRITIK MATAN HADIS (Studi Komparatif Pemikiran Ibn Qayyim al-Jauziyyah dan Muhammad al-Ghazali) )
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KRITIK MATAN HADIS (Studi Komparatif Pemikiran Ibn Qayyim al-Jauziyyah dan Muhammad al-Ghazali) )
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (302kB)

Abstract

Ibn Qayyim al-Jauziyyah dan Muhammad al-Ghazali adalah dua dari sekian pemikir yang mencoba mengkaji hadis dengan menekankan pada kajian matan dari pada kajian sanad. Menurut kedua tokoh ini, penelitian suatu hadis tidak selalu harus dimulai dengan kritik sanad, melainkan dapat diawali dengan melakukan penelitian matan hadis. Keduanya tidak terpaku dengan sistematika kaidah-kaidah kesahihan sanad hadis. Dengan kata lain, penelitian suatu hadis tidak selalu harus dimulai dengan kritik sanad, melainkan dapat diawali dengan melakukan penelitian matan hadis. Bahkan, tidak jarang Muhammad al-Ghazali menolak hadis yang berkualitas sahih karena tidak sesuai dengan prinsip-prinsip umum ajaran al-Qur'an dan argumen rasional. Sebaliknya, meskipun hadis Nabi dari segi sanadnya dha’if, namun Muhammad al-Ghazali lebih cenderung menerima hadis tersebut karena memiliki kesesuaian dengan ruh ajaran Islam dan akal sehat manusia. Asumsinya, rumusan kaedah, metode, dan pendekatan dari kedua tokoh tersebut memiliki perbedaan dan persamaan yang menjadi karakteristik tersendiri. Bagaimana pokok-pokok pemikiran Ibn Qayyim al-Jauziyyah dan Muhammad al-Ghazali tentang studi kritik matan hadis? Apa persamaan dan perbedaan yang menjadi karakteristik tersendiri dari pemikiran Ibn Qayyim al-Jauziyyah dan Muhammad al-Ghazali tentang kritik matan hadis? Adalah pertanyaan yang dibahas dalam skripsi ini. Penelitian ini termasuk penelitian literer, metode yang ditempuh adalah metode deskriptif, yakni suatu penelitian yang menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya.Sedang bila dilihat dari sifatnya, penelitian ini termasuk bersifat deskriptif-analitikkomparatif dan interpretasi. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiohistoris. Hasil sumber data kemudian dianalisa dengan metode analisa isi. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, Baik Ibn Qayyim al-Jauziyyah dan Muhammad al-Ghazali sama-sama menekankan pada pentingnya penelitian matan hadis. Adapun tolok ukur kesahihan matan hadis dalam pandangan Ibn Qayyim al-Jauziyyah adalah: matan hadis tidak mengandung ‘illat, syaz, kemungkaran, dan perawinya tidak menyalahi perawi siqah lainnya. Ibn Qayyim al-Jauziyyah juga menetapkan tiga belas kriteria tanda kepalsuan hadis yang jika dipahami secara diametral (kebalikanya) juga berguna untuk mengetahui tanda-tanda kesahihan matan hadis. Sementara itu, Tolok ukur kesahihan matan hadis dari Muhammad al-Ghazali lebih ringkas, yakni: (1) hadis tidak bertentangan dengan al-Qur'an, (2) hadis tidak bertentangan dengan rasio, (3) hadis tidak bertentangan dengan hadis yang lebih sahih, (4) hadis tidak menyalahi fakta-fakta sejarah. Secara umum, kaidah-kaidah kritik matan yang diajukan baik oleh Ibn Qayyim al- Jauziyyah maupun Muhammad al-Ghazali di atas sama-sama bertujuan untuk menemukan kualitas matan hadis apakah ia sahih atau tidak. Menurut Ibn Qayyim al Jauziyyah dalam mensikapi hadis Nabi yang tampak bertentangan dapat ditempuh dengan cara al-naskh, al-tarjih. Hal ini berbeda dengan Muhammad al-Ghazali yang menempuh tiga langkah; pertama, menghimpun hadis yang berada dalam satu tema. Kedua, menelaah dan mengkaji asbab al-wurud-nya dengan tetap memperhatikan kondisi sosial budaya dan kesejarahan hadis. Ketiga, mengambil kesimpulan yang terkandung dalam matn hadis. Sementara itu, dilihat dari pendekatan dalam memahami hadis, baik Ibn Qayyim al-Jauziyyah maupun Muhammad al-Ghazali sama-sama menggunakan pendekatan kontekstual.Kedua, karakteristik pemikiran Ibn qayim adalah dominanya pendekatan sejarah historical approah dan al-ta'wil al-qarib wa gair al-mukallafah, sedangkan karakteristik pemikiran Muhammad al-Ghazali adalah pendekatan dan analisis historis, sosiologis, dan antropologis yang senantiasa dikembalikan kepada maksud dan tujuan dari kandungan al-Qur'an.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Cth. Pembimbing : Dr. Nurun Najwah, M.A.
Uncontrolled Keywords: kritik matan hadis
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 11 Sep 2012 17:00
Last Modified: 29 May 2015 13:47
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3004

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum