AL ISTISNA' FI SURAT AL NISA' (DIRASAH TAHLILIYYAH NAHWIYYAH)

LIZA FAKHRUNI NASUTION, NIM. 13110058 (2018) AL ISTISNA' FI SURAT AL NISA' (DIRASAH TAHLILIYYAH NAHWIYYAH). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (AL ISTISNA' FI SURAT AL NISA' (DIRASAH TAHLILIYYAH NAHWIYYAH))
13110058_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (10MB) | Preview
[img] Text (AL ISTISNA' FI SURAT AL NISA' (DIRASAH TAHLILIYYAH NAHWIYYAH))
13110058_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Surah An-Nisa’ merupakan surat ke empat di dalam Al-Qur’an, memuat pesan-pesan tentang bagaimana Allah memuliakan seorang wanita. Pesan ini muncul dalam bentuk perintah dan larangan, kabar gembira, ancaman, dan juga beberapa hal yang mengandung pelajaran. Surat ini juga banyak menjelaskan hak wanita dalam menerima mahar dan warisan, juga berisi tentang pemuliaan terhadap wanita dan lain sebagainya. Dalam menjelaskan masalah-masalah tertentu dalam surah An-Nisa’ ini ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus, kategori yang kedua (bersifat khusus) ini sebenarnya tetap bersifat umum tetapi diikuti batasan-batasan yang mempersempit, yang disebut dengan istilah istisna’ (pengecualian). Istitsna’ ( الاستثناء ) merupakan salah satu pengkhususan yang terdapat dalam satu rangkaian kalimat yakni antara yang dikhususkan dan yang mengkhususkan tidak dapat terpisah. Istilah Al-Istitsna’ dalam tata bahasa Arab adalah mengeluarkan status hukum lafadz mustatsna’ dengan " ، إلا، غي ر ، سِوًى، سُوًى، سَوا ء خَلا، عَدا، حاشا، ليسَ ، لا يكونُ " dari status hukum lafadz sebelumnya (mustatsna minhu). Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk-bentuk istitsna’ dalam surat An-Nisa, macam, dan hukum-hukumnya. Data yang dikumpulkan diperoleh dari data-data pustaka kemudian dideskripsikan berdasarkan kedudukan kata dan keadaan i’rabnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sintaksis dan dengan menggunakan teori tata bahasa Arab (nahwu). Nahwu merupakan kaidah untuk mengetahui fungsi tiap kata dalam kalimat, bunyi akhir kata dan keadaan i’robnya. Hasil penelitian ini adalah diketahuinya bentuk, macam, dan hukum istitsna’ dalam surat An-Nisa’. Berdasarkan analisis data, susunan al-istitsna’ dalam surat An-Nisa’ ditemukan dalam bentuk mujab, ghairu mujab dan naqis. Sedangkan dari aspek variannya, dapat ditemukan sebagai berikut istitsna’ muttasil, munqoti’, dan munfarrogh. Dari aspek hukumnya dapat ditemukan wajib nasob atas istitsna’, boleh nasob atas istitsna’ dan dapat juga menyesuaikan ‘amil sebelumnya. Kata kunci: Surah An-Nisa, Istitsna

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Zamzam Afandi, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Surah An-Nisa, Istitsna
Subjects: Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 14 May 2018 09:40
Last Modified: 14 May 2018 09:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30093

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum