MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) DAN DINAMIKA SOSIAL KEAGAMAAN DI SURAKARTA 1975-2015

Hasan Maftuh, 1520510051 (2018) MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) DAN DINAMIKA SOSIAL KEAGAMAAN DI SURAKARTA 1975-2015. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img] Text (MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) DAN DINAMIKA SOSIAL KEAGAMAAN DI SURAKARTA 1975-2015)
1520510051_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)
[img]
Preview
Text (MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) DAN DINAMIKA SOSIAL KEAGAMAAN DI SURAKARTA 1975-2015)
1520510051_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview

Abstract

Studi ini membahas tentang aktivitas Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam perkembangan kehidupan keagamaan di Surakarta 1975-2015. Aktivitas Majelis Ulama Indonesia (MUI) meliputi dua aspek kehidupan yaitu sosial dan keagamaan. Studi ini didasarkan pada pokok pembahasan sebagai berikut: 1) Bagaimanakah sejarah perkembangan ulama sebelum berdiri Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Surakarta? 2) Bagaimanakah perkembangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta dilihat dari sisi organisasi, kepemimpinan dan aktivitasnya? dan 3) Mengapa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta mengambil peran dalam interaksi sosialnya di masyarakat? Penelitian ini adalah studi terhadap organisasi ulama yang bertujuan secara teoretis dan praktis. Diantaranya adalah menjelaskan peranan ulama dan melihat interaksi sosial Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Surakarta. Studi ini dikembangan dalam perspektif sejarah dan sosiologi. Pengembangan pemahaman sejarah tersebut diacu teori gerakan sosial. Teori ini dikembangkan dalam asumsi bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta berperan sebagai organisasi pergerakan yang dikembangkan dengan prosedur metode sejarah. Hasil penelitian ini dapat menemukan hal-hal sebagai berikut: Pertama, perkembangan ulama di Surakarta sebelum masa kemerdekaan turut melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda dan Jepang. Selanjutnya, pasca kemerdekaan, ulama Surakarta turut serta membendung perkembangan komunisme. Pada masa perkembangan komunisme (1962), lahirlah wadah ulama bernama Majelis Ulama (MU) di Surakarta. Kedua, Majelis Ulama (MU) berubah menjadi Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Surakarta pada 1975. Ulama mengambil peranan dan memiliki kedudukan di masyarakat. Beberapa bidang itu diantaranya adalah keagamaan, sosial budaya, ekonomi dan pendidikan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta juga memiliki kedudukan sebagai mediator jika terjadi konflik sosial. Disisi lain bahwa organisasi ini memiliki peran memberikan nasehat, anjuran dan bimbingan fatwa kepada umat Islam dan pemerintah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta juga berperan dalam menciptakan harmonisasi sosial di dalam masyarakat. Hal ini dipelopori tokoh ulama di antaranya adalah KH. Ali Darokah, KH. Muhammad Amir, KH. Dimyati, KH. Achmad Slamet, KH. Sholeh Y.A Icrom dan KH. Zenal Arifin Adnan. Ketiga, posisi Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah sangat strategis. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta berperan sebagai pemberi fatwa dan penggerak kehidupan sosial keagamaan masyarakat. Aktivitas ulama adalah melakukan diskusi rutin dengan cendikiawan muslim, menjalin silaturahmi dengan ormas Islam, ulama Surakarta sebagai pelopor kerukunan umat beragama, memiliki hubungan dengan LDII dan membentengi paham ingkarus sunah di Surakarta.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. Dudung Abdurrahman M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Dinamika Sosial, Interaksi Sosial, Kehidupan Keagamaan
Subjects: Kebudayaan Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 21 Sep 2018 09:05
Last Modified: 21 Sep 2018 09:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30226

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum