PENOLAKAN KLAIM ASURANSI AKIBAT HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS PADA PT.ASURANSI PURNA ARTANUGRAHA DAN PT.ASURANSI BUMIPUTERA MUDA 1967 DI YOGYAKARTA)

NABILA AFIFAH RACHMAN, NIM . 14340036 (2018) PENOLAKAN KLAIM ASURANSI AKIBAT HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS PADA PT.ASURANSI PURNA ARTANUGRAHA DAN PT.ASURANSI BUMIPUTERA MUDA 1967 DI YOGYAKARTA). Other thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text (PENOLAKAN KLAIM ASURANSI AKIBAT HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS PADA PT.ASURANSI PURNA ARTANUGRAHA DAN PT.ASURANSI BUMIPUTERA MUDA 1967 DI YOGYAKARTA)) 14340036_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (14MB) | Preview
	Text (PENOLAKAN KLAIM ASURANSI AKIBAT HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS PADA PT.ASURANSI PURNA ARTANUGRAHA DAN PT.ASURANSI BUMIPUTERA MUDA 1967 DI YOGYAKARTA)) 14340036_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Asuransi merupakan salah satu bentuk pengalihan resiko, dimana dalam perjanjiannya penanggung mengikatkan dirinya kepada tertanggung dengan menerima suatu premi untuk meberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian yang tidak diharapkan yang mungkin akan terjadi. Akan tetapi, dalam prakteknya, tidak semua tertanggung dapat menerima ganti kerugian pada saat pengajuan klaim. Seperti kasus penolakan yang pernah terjadi di PT. Asuransi Purna Artanugraha Cabang Yogyakarta, salah satu tertanggung yang mengikatkan dirinya dalam asuransi kendaraan bermotor tidak dapat menerima ganti kerugian pada saat pengajuan klaim atas hilangnya objek pertanggungan miliknya, dikarenakan penanggung yang mengkategorikan klaim yang diajukan tertanggung tersebut kedalam pengecualian resiko. Sama halnya dengan kasus yang terjadi di PT. Asuransi Bumiputera Muda 1967 Cabang Yogyakarta, salah satu tertanggung yang mengikatkan dirinya dalam asuransi kerugian kendaraan bermotor juga tidak dapat menerima ganti rugi atas hilangnya kendaraan miliknya. Padahal nominal kerugian yang dialami oleh tertanggung tidaklah kecil. Guna menjawab permasalahan tersebut, maka peneliti melakukan penelitian lapangan yang bertempat di PT. Asuransi Purna Artanugraha dan PT. Asuransi Bumiputera Muda 1967 cabang Yogyakarta, penelitian difokuskan untuk menjawab rumusan masalah yaitu : a. Mengapa klaim atas hilangnya kendaraan bermotor ditolak oleh pihak asuransi dan b. Apakah penolakann yang dilakukan pihak asuransi telah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam polis asuransi. Penelitian bersifat deskriptif-analisis, dengan melakukan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. Setelah dilakukan penelitian, penyusun menyimpulkan bahwa kasus penolakan yang terjadi PT. Asuransi Purna Artanugraha disebabkan oleh kekeliruan penanggung dalam melakukan penafsiran terhadap perjanjian dan kronologi yang dialami tertanggung, dalam penolakannya penanggung berpendapat bahwa kasus yang dialami tertanggung, masuk ke dalam kasus penggelapan, akan tetapi setelah penyusun melakukan penafsiran dan analisis dengan menggunakan metode penafsiran yang diatur dalam KUHPerdata, unsur penggelapan yang disebutkan penanggung, tidak terpenuhi dalam kasus yang dialami tertanggung. Begitu pula dengan kasus penolakan yang terjadi di PT. Asuransi Bumiputera Muda 1967, penanggung mengklasifikasikan kejadian yang dialami tertanggung sebagai peristiwa hipnotis sehingga menyebabkan klaim tidak diterima, akan tetapi peristiwa yang dialami tertanggung juga tidak memenuhi definisi hipnotis yang terdapat dalam polis perjanjian. Dari hasil penelitian tersebut, penyusunjuga menyimpulkan bahwa kasus penolakan yang dialami kedua tertanggung tidak sesuai dengan perjanjian asuransi yang telah disepakati. Sehingga diharapkan untuk kedepannya pemerintah dapat memberikan perlindungan yang lebih bagi konsumen pengguna jasa asuransi mengingat kedudukan tertanggung yang lemah dalam perjanjian.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item