KONSEP MUQAMMAD SYAIJR(JR TENTANG MUSYRIK-MUSYRIKAH PADA Q.S AN-NUR AYAT 3 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERCERAIAN

KUMAISAROH, NIM: 02351240-00 (2005) KONSEP MUQAMMAD SYAIJR(JR TENTANG MUSYRIK-MUSYRIKAH PADA Q.S AN-NUR AYAT 3 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERCERAIAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KAIJAGA.

[img]
Preview
Text (KONSEP MUQAMMAD SYAIJR(JR TENTANG MUSYRIK-MUSYRIKAH PADA Q.S AN-NUR AYAT 3 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERCERAIAN)
BAB I, V, DP.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (KONSEP MUQAMMAD SYAIJR(JR TENTANG MUSYRIK-MUSYRIKAH PADA Q.S AN-NUR AYAT 3 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERCERAIAN)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Muhammad SyahrUr adalah tokoh Kontroversial berasal dari Damaskus, Syria. Syahrtir cukup berani dan kritis melakukan pengkajian terhadap ayat al­ Qur'an. Namun pemikirannya banyak mendapat kecaman dan kritikan bahkan bukunya tidak boleh beredar, karena dikhawatirkan akan membahayakan umat Islam. Hal ini disebabkan pemikirannya yang berbeda dengan pemahaman ulama sebelumnya. Menurut Syaluiir apa yang dilakukannya tidak lain adalah perlunya penafsiran ulang ayat-ayat al-Qur'an dan perkembangan sejarah interaksi antar generasi, sehingga diharapkan akan mendukung penampilan kehidupan yang terus berubah. Pokok masalah dalam skripsi ini adalah untuk menjelaskan pemikiran Syahrur tentang musyrik-musyrikah pada Q.S an-Nur (24):3 serta untuk mendeskripsikan implikasi pemikiran Syahriir terhadap perceraian. Adapun kegunaan dari skripsi ini adalah Untuk memperkenalkan pemikiran-pemikiran Syahrtir khususnya yang berkaitan dengan tema skripsi ini dan diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan penyusun pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam skripsi ini pemikirannya yang berseberangan dengan ulama sebelumnya adalah pemikiran Syahrtir tentang musyrik-musyrikah pada Q.S an- Nur ayat 3. Menurut Syaluiir ayat tersebut berbicara tentang perceraian berbeda dengan penafsiran ulama sebelumnya yang menafsirkannya sebagai ayat yang berbicara tentang pengharaman orang mukmin menikahi Musyrik. Musyrik-musyrikiih pada Q.S an-Nur ayat 3 menurut Syahrtir adalah sama dengan pezina yaitu seorang suami yang menggauli perempuan bukan istrinya, menikahinya. Musyrikah adalah istri yang menggauli laki-laki bukan suaminya di ranjang (selingkuh). Implikasi dari pemikiran Musyrik-musyrikah menurut Syahriir bahwa hukuman bagi Musyrik-musyrikiih adalah cerai dengan segera tanpa menghitung 'iddahnya, segera diusir dari rumah, pengharaman dari memperoleh hak material maupun sosial. Hal ini berdasarkan pada Q.S At-Talaq (65):1 dan Q.S an­ Nisa'(4):25. Jenis penelitian skripsi ini adalah library research (penelitian pustaka) yaitu studi yang menitikberatkan pada pengkajian data kepustakaan murni yang bersumber dari tulisan-tulisan Syaluiir sendiri dalam bukunya al-Isliim wa al-Imiin khususnya yang berkaitan musyrik-musyrikiih pada Q.S An-Nur (24):3. Sedangkan data sekunder diambil dari buku-buku atau kitab-kitab yang langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptis-analitis yaitu berusaha memaparkan apa adanya pandangan Syahrtir dalam suatu teks dengan cara memparafarasekan (mendeskripsikan) dengan bahasa penulis sendiri. Berbeda dengan pandangan ulama bahwa Musyrik adalah orang yang menyekutukan Allah SWT. dengan sesuatu selainNya (penyembah berhala). Adapun hukuman bagi pezina

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. DRS. H. A. MALIK MADANIY, MA. 2. DRS. MAKHRUS MUNAJAT, M.HUM.
Uncontrolled Keywords: MUSYRIK-MUSYRIKAH PADA Q.S AN-NUR AYAT 3
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 21 Sep 2018 14:42
Last Modified: 21 Sep 2018 14:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30911

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum