AYAT-AYAT TENTANG HAK IJBAR WALI (STUDI DARI PERSPEKTIF TEORI HERMENEUTIK RAHMAN)

MAUFUR, NIM:99353381 (2004) AYAT-AYAT TENTANG HAK IJBAR WALI (STUDI DARI PERSPEKTIF TEORI HERMENEUTIK RAHMAN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KAIJAGA.

[img]
Preview
Text (- AYAT-AYAT TENTANG HAK IJBARWALI (STUDI DARI PERSPEKTIF TEORI HERMENEUTIK RAHMAN))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (- AYAT-AYAT TENTANG HAK IJBARWALI (STUDI DARI PERSPEKTIF TEORI HERMENEUTIK RAHMAN))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Telah menjadi sebuah aksioma hukum di kaiangan masyarakat kita bahwa orangtua memiliki hak untuk memaksakan (ijbir) pernikahan terhadap anaknya. Aksioma ini memperoleh legitimasinya dalam kitab-kitab fiqh klasik yang seianjutnya dijadikan sebagai sandaran normatif bagi penerapannya. Adanya konsep hak ijbir , dalam ranah fiqh klasik. didasarkan secara langsung maupun tidak langsung pada al-Qur'an dan Hadis. Demikian itu telah berlangsung selama berabad-abad lamanya hingga bekasnya masih terasa sampai saat ini. Sejatinya, adalah terlalu naif untuk mengatakan bahwa para fuqahi', yang nota bene memiliki kemampuan intelek"tual yang mumpum dalam memformulasikan hukum Islam, terlalu semborono dalam menetapkan formulasi ijbir ini. t..JamiD1 demikian, adalah naif juga untuk n1enerin1a taken for granted serta melanggengkan formuiasi pemikiran manus1awi mereka tanpa memantulkannya dengan konteks sosio-historis di mana ketetapan hukum ini diterapkan. Dengan kata lain, ini semata adalah persoalan kontekstualisasi hukum Islam yang tentu saja memerlukan pendekatan tertentu untuk bisa sampai ke sana. Pendekatan yang digunakan o!eh para fuqahii' dalam menyikapi persoaian hak ijbir ini, untuk konteks saat ini, bisa jadi sudah tidak relevan Jagi. Ini dikarenakan pengekangan hak anak untuk menentukan caJon pasangannya jelas bertentangan dengan prinsip kemerdekaan yang ditegaskan oieh al-Qur'an. Prinsip kemerdekaan ini yang sejatinya harus dilanggengkan dan diterapkan dalam konsep perilaku sehari-hari, bukan malah bentuk hukum bakunya. Hukum boieh berubah, tapi prinsip yang ada dibaliknya haruslah dipertahankan. Untuk itu, demi menghadirkan kembali prinsip yang ada di balik ayat-ayat yang berbicara seputar hak jibirini, perlu kiranya sebuah metode alternatif dalam mengkaji persoaian ini. Dalam konteks inilah, penyusun beranggapan bahwa teori hermeneutik Rahman. yang dikenal dengan double-movement, layak untuk dikedepankan. Penelitian ini merupakan studi aplikasi teori hermeneutik Rahman dalam menelaah ayat-ayat tentang hak ijbir \vali. Di sini, penyusun berusaha menemukan status hak ijbir terutama dengan menelusuri sumber legitimasinya daiam al-Qur'an (serta Hadis). Daiam usaha ini, hal pertama yang dilakukan adalah penarikan prinsip-prinsip universal dalam ayat-ayat al-Qur'an yang terkait dengan subjek penelitian lantas mengkontekstualisasikan pesan-pesan universal itu ke dalam konteks kekinian, yang dalam hal ini adalah Indonesia tempat di mana penyusun berada. Berdasarkan penelitian yang diiakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa hak ijbir wali dalam konteks saat ini, dalam hal ini adalah konteks Indonesia, tidak lagi memiliki legitimasinya dan bahwa ayat-ayat terkait yang telah diteliti menunjukkan kebebasan atau kemerdekaan untuk menentukan pasangan daiam pernikahan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1.DR. KHOIRUDDIN NASUTION, MA. 2.AGUS MOH. NAJIB, S. Ag. M. Ag.
Uncontrolled Keywords: HAK I'JBAR WALI
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 01 Oct 2018 12:46
Last Modified: 01 Oct 2018 12:46
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31010

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum