PENGGUNAAN LAFAZ NAḤNU SEBAGAI KATA GANTI ALLAH DALAM AL-QURAN

Zulkarnaen, NIM. 14530041 (2018) PENGGUNAAN LAFAZ NAḤNU SEBAGAI KATA GANTI ALLAH DALAM AL-QURAN. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (PENGGUNAAN LAFAZ NAḤNU SEBAGAI KATA GANTI ALLAH DALAM AL-QURAN)
14530041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (PENGGUNAAN LAFAZ NAḤNU SEBAGAI KATA GANTI ALLAH DALAM AL-QURAN)
14530041_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Al-Quran menggunakan kata ganti untuk meringkas pembicaraan. Salah satu bentuk kata ganti adalah naḥ nu. Lafaz naḥ nu merupakan kata ganti orang pertama jamak atau sering juga disebut dengan mutakallim ma’al gair. Tidak hanya digunakan untuk orang pertama jamak, ditemukan juga lafaz naḥ nu dalam al-Quran sebagai kata ganti Allah. Sedangkan pemahaman umat Islam secara jelas menyatakan jika Allah adalah tunggal. Penggunaan lafaz nahnu sebagai kata ganti Allah ini memiliki tujuan tersendiri. Tujuannya seperti sebagai penghormatan, keterlibtan makhluk lain dan lain sebagainya. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti mengkaji lafaz naḥ nu sebagai kata ganti Allah dalam al-Quran. Untuk mengkaji ayat-ayat tersebut penulis menggunakan kaidah ḍ amīr, ism, fi’l dan iltifat sebagai alat bantu analisis. Peneliti berfokus kepada ayat-ayat yang memiliki lafaz naḥ nu sebagai kata ganti Allah. Pertanyaan dari penelitian ini adalah bagaimana penggunaan lafaz naḥ nu sebgai kata ganti Allah? Dan begaimana hubungan penguunaan lafaz naḥ nu dengan pesan yang dikandung ayat-ayat tersebut?. penelitian ini termasuk kedalam penelitian kepustakaan. Sumber primer penelitian ini adalah teks al-Quran. Sedangkan sumber skundernya adalah kitab-kitab tafsir yang bercorak kebahasaan. Setelah melakukan analisis terhadap ayat-ayat tersebut dengan kaidah yang telah ditentukan, ditemukan bahwa Ayat-ayat dengan lafaz naḥ nu sebagai kata ganti Allah menggunakan lafaz naḥ nu untuk meunjukkan penghormatan, penguat atas keagungan atau betapa menakjubkannya proses tersebut, dan untuk menunjukkan keterlibatan makhluk lain. Lafaz naḥ nu tersebut jika berdampingan dengan ism, ism tafdīl, fi’l māḍ ī, dan fi’il muḍ āri’ akan memiliki makna-makna tersendiri. Dari sekian banyak bentuk dan jenis iltifat, ayat-ayat tersebut hanya menggunakan 5 macam bentuk iltifat. Iltifat-iltifat tersebut bertujuan untuk menjelaskan penjelasan dari keadaan dan pernyataan yang disampaikan. Selain itu juga untuk menambah keyakinan atas informasi atau perintah yang ada. Sehingga pesan yang disampaikan ayat-ayat tersebut sesuai dengan pengguaan lafaz nahnu sebagai kata ganti Allah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Ahmad Rafiq, Ph.D.
Uncontrolled Keywords: lafat, nahnu
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 02 Oct 2018 13:59
Last Modified: 02 Oct 2018 13:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31023

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum