KEDUDUKAN KITAB-KITAB KARYA ULAMA DALAM MAJLIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN LAJNAH BAHSUL MASAIL NU

MUSA ABDILLAH, NIM. 99363873 (2003) KEDUDUKAN KITAB-KITAB KARYA ULAMA DALAM MAJLIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN LAJNAH BAHSUL MASAIL NU. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KEDUDUKAN KITAB-KITAB KARYA ULAMA DALAM MAJLIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN LAJNAH BAHSUL MASAIL NU)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KEDUDUKAN KITAB-KITAB KARYA ULAMA DALAM MAJLIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN LAJNAH BAHSUL MASAIL NU)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Perkembangan roda kehidupan di masyarakat tentu menuntut adanya payung hukum agar respon terhadap perkembangan ini memiliki dasar atau landasan. Berkenaan dengan pemikiran hukum di Indonesia, maka ada dua aliran berbeda yang selama ini menjadi rujukan, yaitu pemikiran hukum dari Majlis Tarjih Muhammadiyah yang disebut sebagai kaum pembaharu dan pemikiran hukum dari Lajnah Bahsul Masail NU yang disebut sebagai kaum tradisionalis. Majlis Tarjih Muhammadiyah disebut sebagai kaum pembaharu karena dalam proses mengambil hokum cenderung secara langsung dari al Qur’an dan as Sunnah, mengharamkan konsep taqlid serta meyakini bahwa pintu ijtihad terus terbuka sampai kiamat. Adapun Lajnah Bahsul Masail NU dianggap sebagai kaum tradisional yang mengharuskan taqlid kepada salah satu dari empat mazhab yang mu’tabaroh dan menganggap pintu ijtihad telah tertutup. Perbedaan pemikiran hukum disinyalir karena adanya perbedaan latar belakang kultur dan etnis. Skripsi ini secara komparatif mengkaji tentang bagaimana cara penetapan hukum yang dilakukan oleh kedua organisasi tersebut, serta bagaimana pandangan kedua organisasi tersebut terhadap kedudukan kitab-kitab karya ulama dan kriteria apa yang dijadikan standar penetapan hukum dari kitab-kitab yang dijadikan rujukan. Penelitian ini lebih berfokus pada penelitian literature dengan menelusuri dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek yang dikaji. Penyajian dan analisis data bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan usul fiqh. Analisis data dilakukan melalui cara deduksi, yaitu pengolahan data yang bersifat umum atau teori-teori yang telah mapan lalu diambil kesimpulan yang bersifat khusus, kemudian dilakukan perbandingan/komparasi. Kajian ini menghasilkan kesimpulan: 1. Metode ijtihad yang dilakukan oleh Majlis Tarjih Muhammadiyah pada awalnya dikatakan sebagai al-mujtahid al-murajjih, kemudian berganti menjadi al-mujtahid al-muntasib. 2. Metode ijtihad yang digunakan oleh Lajnah Bahsul Masail menggunakan tiga metode yang digunakan secara bertahap, yaitu metode qauliy, metode ilhaqiy, dan metode manhajiy. 3. Kedudukan kitab-kitab karya ulama baik yang kasik maupun kontemporer bagi Majlis Tarjih dijadikan sebagai acuan atau rujukan tetapi sebatas sebagai pertimbangan hukum. Dalil tetap mengacu kepada al-qur’an dan as-sunnah. 4. Kedudukan kitab-kitab karya ulama sangat penting dalam proses istinbat hokum, artinya semua permasalahan yang muncul selalu dicarikan jawabannya dalam kitab-kitab karya ulama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Dahwan
Uncontrolled Keywords: Majlis Tarjih Muhammadiyah, Lajnah Bahsul Masail, usul fiqh, istinbat hukum
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Wahyani , MIP
Date Deposited: 24 Oct 2018 12:10
Last Modified: 24 Oct 2018 12:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31215

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum